Quote Kepala Unit Transfusi Darah PMI Banda Aceh, dr. Ratna Sari Dewi
“Dalam literatur belum ada menyatakan virus corona ditularkan melalui transfusi darah”
BANDA ACEH (RA) – Persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh menipis akibat pandemi COVID-19 dan kondisi bulan ramadan. Aktivitas donor hanya bisa dilakukan pada malam hari.
“Untuk saat ini memang kebutuhan kita sekitar 150 per harinya. Namun kondisi sedang ramadan dan kemudian ditambah adanya COVID-19. Memang ada penurunan dalam stok darah dan kondisi bulan ramadhan,” kata Kepala Unit Transfusi Darah PMI Banda Aceh, dr. Ratna Sari Dewi, Selasa, (4/5).
Ratna mengungkapkan, selama COVID-19 penurunannya sampai setengah sekitar 55 persen. Menurutnya, stok darah tidak bisa dipenuhi seratus persen karEna golongan darah itu berbeda-beda.
Selain itu juga ada beberapa rumah sakit yang tidak bisa terpenuhi seratus persen. Misalnya mereka butuhnya 50 kantong dan yang bisa terpenuhi setengahnya.
Untuk mengatisipasi hal tersebut, Ratna menyebutkan, selama bulan ramadan pihaknya juga bersama dibantu TNI-Polri melaksanakan donor darah untuk memenuhi kebutuhan stok darah di UTD kota Banda Aceh.
“Beberapa masjid kita didatangi. Dengan tetap melaksanakam protokol kesehatan dan Alhamdulillah kantong darah tetap terkumpul. Dalam literatur belum ada menyatakan virus corona ditularkan melalui transfuse darah. Jadi aman sebenarnya untuk donor. Syaratnya hanya mengikuti protokol kesehatan,” jelasnya.
Ratna juga mengimbau masyarakat tidak takut untuk donor darah ditengah COVID-19, karena setiap saat stok darah sangat diperlukan bagi pasien yang lagi membutuhkan.
“Sebenarnya untuk masyarakat jangan takut, UTD PMI tidak memilih siapa pasien. Siapa pun yang membutuhkan. Untuk pendonor merasa dirinya sehat silahkan datang ke kita di malam hari setelah berbuka puasa dengan mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya. (mag-82/min)