Empat Prajurit Gugur Puspenerbad
Harianrakyataceh.com – Di sekitar proyek PT Kawasan Industri Kendal (KIK), Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, helikopter milik Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) itu sempat mendarat. Lalu, terbang lagi ke timur. Namun, belum tinggi, helikopter oleng, berbelok arah, dan akhirnya jatuh.
”Setelah oleng, ketinggian sekitar 20 meter, pesawat jatuh, nyungsep di lokasi yang kebetulan tengah kami garap,” tutur Sarwono, pengawas proyek dari PT Radik Jaya, yang melihat kejadian itu sebagaimana diberitakan Radar Semarang kemarin (6/6). Dia mengungkapkan bahwa helikopter itu sempat landing di lokasi proyek. ”Tak jauh dari lokasi jatuh,” imbuhnya.
Begitu jatuh sekitar pukul 12.35, helikopter MI-17 milik TNI-AD dengan nomor registrasi HA 5141 itu langsung meledak dan mengeluarkan kepulan asap putih. Dari kejauhan, Sarwono melihat beberapa awak pesawat melompat untuk menyelamatkan diri. ”Ada enam orang. Dua memakai pakaian (seragam) tentara dan empat diduga siswa Penerbad karena memakai baju oranye,” jelasnya.
Mereka yang berhasil menyelamatkan diri melompat dan langsung merangkak menjauh dari helikopter. Setelah itu, heli terbakar dengan kepulan asap hitam membubung tinggi. ”Enam orang yang selamat itu ada satu yang terbakar dan sempat digotong, langsung dimasukkan ke air tambak ikan. Karena lokasi proyek berdekatan dengan tambak,” ungkap dia.
Selanjutnya, bersama beberapa pekerja proyek, Sarwono membawa enam orang itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewondo, Kendal, dengan menggunakan dua mobil pikap milik PT Radik Jaya dan satu mobil keamanan milik PT KIK. Satu korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. ”Setelah itu, bantuan datang dari pemadam kebakaran BPBD Kendal. Langsung sigap memadamkan api,” tuturnya.
Ibnu Setiawan, pengawas di PT Radik Jaya yang lain, menambahkan, saat jatuh, helikopter sempat terguling. ”Mungkin karena pendaratan darurat sehingga mengakibatkan benturan keras,” katanya.
Setelah api padam, petugas PMI, Basarnas Semarang, beserta aparat dari TNI dan Polri mengevakuasi tiga korban yang terjebak di dalam helikopter yang terbakar.
Mereka mengalami luka bakar di sekujur tubuh.
Komandan Kodim 0715 Kendal Letkol Inf Ginda M. Ginanjar mengatakan, tiga penumpang yang tewas terbakar kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi. ”Nanti dilakukan uji laboratorium forensik (labfor),” katanya.
Ginda membenarkan bahwa pesawat tersebut milik Pusat Penerbad yang berlokasi di Ahmad Yani, Semarang. ”Ada sembilan penumpang. Mereka terdiri atas siswa, pelatih, dan TNI. Jadi, mereka sedang melakukan latihan menerbangkan helikopter,” tuturnya.
Perihal penyebab terjadinya kecelakaan, Ginda mengaku belum mengetahuinya. Hal itu harus menunggu penyelidikan lebih lanjut dan didukung data dari labfor. ”Kami belum dapat menginformasikan penyebabnya karena semua data belum pasti,” tambahnya.
Dari Jakarta, TNI-AD menyebutkan bahwa empat korban meninggal adalah Kapten (Cpn) Kadek, Kapten (Cpn) Fredi, Kapten (Cpn) Y. Hendro, dan Lettu (Cpn) Wisnu. Adapun lima penumpang lainnya yang mengalami luka bakar adalah Lettu (Cpn) Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto, dan Praka Andi.
Saat kejadian, helikopter sedang melakukan misi latihan terbang dengan materi tactical manuver.
Kadispen TNI-AD Brigjen TNI Nefra Firdaus menjelaskan, helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 itu telah dilakukan pre-flight check dengan hasil tidak ditemukan hal menonjol. Artinya, helikopter layak untuk diterbangkan. ”Bahkan, beberapa saat sebelumnya juga digunakan misi latihan terbang endurance sesi pertama. Tidak ada masalah. Kecelakaan terjadi di misi kedua,” ujarnya.
Saat ini TNI-AD sedang menginvestigasi penyebab jatuhnya helikopter tersebut. ”Masih proses,” terangnya dalam pernyataan tertulis kemarin.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : bud/ida/idr/c10/fal