BLANGPIDIE (RA) – Puluhan warga Desa Keude Susoh Kecamatan Susoh Kabupaten Abdya menyegel Kantor Keuchik setempat dengan alasan pimpinan desa mereka tidak transparan mengelola dana desa.
Darma, salah seorang Tuha Peut di desa tersebut, Senin (8/6) mengatakan, penyegelan dipicu beberapa masalah termasuk tidak transparannya pengelolaan Dana Desa (DD) dikelola kepala desa bernama Sabri.
Warga menduga dana desa yang dikelola Kades itu secara pribadi. “Makanya warga protes,” tambahnya.
Peristiwa ini muncul kata Darma, terkait permintaan warga pertanggungjawaban DD sejak tahun anggaran 2015 hingga 2019 yang hingga saat ini tidak kunjung disampaikan kepala desa kepada masyarakatnya.
“Itulah yang membuat warga emosi hingga berujung penyegelan kantor,” tuturnya.
Permasalah ini juga dipicu lantaran Kades melakukan pembatalan rapat bersama aparatur desa dan warga yang direncakan pada, Kamis 4 Juni 2020 pukul 21.00 WIB di kantor desa setempat dengan agenda pemilihan Sekdes dan Bendahara Desa yang telah mengundurkan diri.
“Akibat batal rapat itu, warga menilai Kades egois, dengan alasan salah satu perangkat desa bernama Dasrudin tidak hadir,”ujarnya.
Selain itu disebutkan, juga terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) COVID-19 yang mulai tahap I dan II, hingga saat ini belum disalurkan dan terancam tidak tersalurkan karena Pejabat Bendahara dan Sekdes tidak ada.
“Kemungkinan bisa gagal juga penyaluran BLT itu, karena Sekdes dan Bendahara desa sudah mengundurkan diri. Anggaran Dana Desa tahun 2020 hingga saat ini belum juga dicairkan terkendala dengan kurangnya perangkat desa yang telah mengundurkan diri sejak bulan Januari 2020,” paparnya.
Menurut Darma, penyegelan kantor Kades ini memang sudah disepakati warga sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Sabri yang dinilai tidak ada keterbukaan atau transparan dengan masyarakat, sehingga diambil sikap untuk melakukan penyegelan kantor desa.
“Aksi penyegelan itu tidak ada kekacauan. Saat ini kantor masih tersegel,” sambungnya.
Penyegelan pintu depan kantor desa itu dilakukan pada minggu kemarin menggunakan papan yang turut disemat karton bertuliskan beberapa kalimat protes hingga menutup pintu depan kantor.
Sementara itu, Keuchik Keude Susoh, Sabri mengakui, permasalahan pergantian Sekdes yang telah mengajukan surat pengunduran diri beberapa waktu lalu. Kini pihaknya bersama tuha peut sedang berencana melakukan pemilihan perangkat baru demi kelancara roda pemerintahan gampong.
“Karena Sekdes lama mengajukan surat pengunduruan diri, maka kita bersama Tuha Peut dan Bendahara serta warga kita mengadakan pemilihan Sekdes baru dalam waktu dekat demi kelancaran roda pemerintahan gampong,” kata Sabri.
Menyangkut kepentingan masyarakat banyak, lanjut Sabri, secara administrasi hari ini pihaknya masih memberi tanggungjawab kepada perangkat lama seperti Sekdes dan Bendahara.
“Perangkat yang lama masih diberikan kesempatan membantu kita dalam hal terutama proses pencairan BLT di Bank, karena SK masih dalam tahap proses,” katanya. (mat/min).
