REDELONG (RA) – Tuntut Dana Ketahanan Pangan dicairkan dalam bentuk tunai, puluhan Ine (ibu, red) warga Kampung Bale Atu Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah, mendatangi Kantor Reje Kampung Rabu (10/6).
Salah seorang Tokoh Masyarakat Kampung Bale Atu, Muhktar, kepada Rakyat Aceh menyampaikan, kedatangan para Ine ke Kantor Reje Kampung menuntut bantuan ketahanan pangan diberikan dalam bentuk tunai seperti desa lain.
Disebutkanya, sebelumnya aparatur kampung Desa Bale Atu sudah menyalurkan bantuan tersebut dalam bentuk bibit jagung dan pupuk, sementara tidak semua masyakat melakukan penanaman dengan alasan tidak memiliki lahan.
Menurut Muhktar, Camat Bukit Ismail sudah memutuskan, bantuan tersebut tidak dapat disalurkan dalam bentuk tunai dan masyarakt dapat memilih dalam bentuk ternak baik ayam, bebek dan ikan sesau dengan juknis terbaru.
Ia menambahkan, sesuai peraturan bupati sebelumnya pihak desa sudah menyalurkan bantuan tersebut dalam bentuk bibit dan pupuk. “Namun ada sebahagian masyarakat yang diperkirakan mencapai 40 persen tidak mau mengambil karna alasan tidak ada lahan,” ujarnya.
Dijelaskan, bantuan ketahanan pangan berjumlah Rp500.000 dan untuk tahap pertama, desa sudah menyalurkan bibit jagung dan pupuk senilai Rp 165.000 per penerima.
“masih ada uang sisanya sekitar Rp335.000 dan seharusnya bisa digunakan dalam bentuk usaha lainya seperti ternak,” katanya.
Selain itu katanya jikak ada masyakat yang sudah memiliki ternak senilai uang tersebut dapat dicairkan dalam bentuk uang dengan syarat melapirkan poto copy KK dan KTP serta menandatangi kwitansi.
Intinya katanya, bibit yang sudah dibelanjakan pihak desa tetap dibagikan terlepas masyarakat melakukan penanaman atau tidak.
Pantauan Rakyat Aceh, sudah ada delapan desa didemo masyarakat yang didominasi kaum ibu antara lain Kampung Pondok Ulung kecamatan bandar, Jelobok Kecamatan Permata, Kampung NEgeri Antara Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kampung Gedung Tegah Kecamatan Gajah Putir serta 4 kampung di kecamatan bukit yakni Belang Tampu, Belang Panas, Kute Kering dan Bale Atu.
Revisi Kembali Anggaran Desa
Sementara itu Camat Bukit Ismail menyampaikan masyakat yang datang ke kantor Reje Kampung Bale Atu juga mempertanyakan terkait pembuatan sertifikat Prona, Bantuan Langsung Tunai dan dana Ketahanan Pangan.
Disebutkanya berdasarkan Juknis lama, pihak desa sudah menyalurkan bantuan ketahanan pangan dalam bentuk bibit jagung dan pupuk sebasar Rp165.000, sesusai anggaran tersedia di desa tersebut, sementara masyarkat di desa lain menyalurkan sebesar Rp 500.000.
Ia menambahkan, setelah bermusyawarah, pihak desa selanjutnya akan merevisi kembali anggaran desa dan menyalurkan sisa bantuan dalam bentuk barang hingga nilai bantuan tersebut mencapai Rp500.000.
Menurutnya untuk ketahanan pangan saat ini sudah tidak ada permasalahan dan masyarakat sudah menerima. Aksi demo masyarkat tersebut tidak hanya merupakan ketahanan pangan melaikan mepertanyakan terkait program sertifikat prona yang saat ini belum dilakukan pengukuran oleh pihak BPN.
Tidak hanya itu katanya masyarakat juga mempertanyakan kinerja petugas yang mereka nilai lambat serta adanya permasalahan pribadi membuat masyarakat mendatangi kantor Reje Kampung.
Lebih lanjut katanya, reje kampung selama ini kurang melakukan koordinasi dengan pihak pihak kecamatan sehingga terjadinya permaslahan. “Politik di Kecamatan Bukit agak sedikit tinggi sehingga masyarakat sedikit terbawa arus,” ujarnya. (uri/min)