LHOKSEUMAWE (RA) – Dalam menghadapi new normal, petani mitra binaan Perta Arun Gas Lhokseumawe, kembali melakukan panen buah naga sebanyak 4.000 kg, yakni pertama 1.500 kg dan panen kedua 2.500 kg.
Selain itu, para petani juga telah melakukan panen sebanyak 387 kg buah Jambu Madu, dan panen perdana 899 kg mentimun di Gampong Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, kemarin. Walaupun sedang menghadapi tahap new normal, panen ini tetap dilakukan dengan mengikuti aturan protokol Covid -19.
Ahmad Sujandhi, Corporate Secretary PAG menjelaskan, di tengah pandemi ini, PAG tetap melakukan berbagai upaya dalam program CSR-nya untuk dapat membantu meningkatkan beban ekonomi petani binaan yang ada di 13 Desa Kecamatan Muara Satu agar tetap memperoleh penghasilan.
Dengan adanya kebijakan new normal ini, kata dia, PAG semakin mendorong pelaku usaha binaannya untuk terus beraktifitas. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol Covid-19 yang berlaku sesuai dengan arahan pemerintah.
” Alhamdulillah, dalam situasi pandemi dan menghadapi kebijakan new normal seperti ini, petani binaan PAG semakin produktif dalam melakukan pengembangan usahanya. Hal ini dapat terlihat dari hasil panen para petani. Sejak pandemi Covid- 19, para petani tetap produktif melakukan kegiatannya.” Jelas Ahmad.
“1.500 kg buah naga ini akan dipasarkan dengan harga per kilonya sebesar Rp 28 ribu. Untuk 387 buah jambu madu, akan dipasarkan dengan harga per kilonya sebesar Rp 20 ribu. Kemudian mentimun akan dipasarkan dengan harga perkilo Rp 5 ribu,”ungkap Ahmad.
Untuk buah naga, sampai dengan Juni 2020, para petani telah mendapat hasil panen sebanyak 4.000 kg buah. Hasil panen mereka akan didistribusikan ke pasar yang ada di Lhokseumawe untuk dijual.
” Kami sangat mengapresiasi semangat dan kegigihan para pelaku usaha binaan PAG dalam menjalankan usahanya ditengah situasi seperti ini,”ujar Ahmad dalam relisnya kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Ia juga berharap permintaan dipasar akan kembali meningkat seperti di awal. Sehingga para pertani dapat kembali memperoleh penghasilan tetap seperti sebelumnya. Dengan adanya kebijakan ini, para pelaku usaha yang ada di 13 desa binaannya dihimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan juga tetap hidup bersih guna mencegah penyebaran virus Covid -19 ini. (arm/msi)