ACEH UTARA (RA) – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Utara melakukan konsolidasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRK Aceh Utara terkait komitmen berkantornya bupati dan dewan di kantor baru di kawasan Landing Lhoksukon.
Konsolidasi itu hadiri Ketua DPD KNPI Aceh Utara, Agus Hidayat Thaib, yang berlangsung di Oproom Setdakab Kantor Bupati Aceh Utara di Lhokseumawe, Rabu (17/6).
Dalam pertemuan itu, Sekda Aceh Utara, Abdul Aziz Midat, menyampaikan komitmen pihak pemerintah untuk segera berkantor di Lhoksukon. Ia mengatakan, pihaknya sudah menargetkan untuk pulang dan berkantor di Lhoksukon pada bulan Juni 2020. Namun, karena dilanda pandemi virus corona merupakan tamu yang tak diundang sehingga menjadi kendala. Padahal hanya tinggal finishing interiornya saja sehingga kantor tersebut dapat segera ditempati.
“Proses finishing ini terus berjalan dan dikejar, Insya Allah kita sudah menargetkan pada akhir bulan November sudah dapat ditempati. Pak Bupati juga sudah memerintahkan menyoret pengadaan mobiler untuk kantor baru, jadi beliau suruh kita memakai yang lama saja,” ungkap Sekda.
Ia juga menyebutkan, sebenarnya pemerintah sudah lama membentuk tim percepatan pemindahan ke Lhoksukon, dinas-dinas juga sudah banyak yang berkantor disana.
“Alhamdulillah dalam waktu dekat juga Dinas Pendidikan pindah ke Lhoksukon, di bekas kantor Pengadilan,”ungkapnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRK Aceh Utara Anzir SH didampingi Tgk. Nazaruddin Hasan, S.Sos.I, M.Ag, mengatakan dari sisi political will pemindahan pusat administrasi ke Lhoksukon tidak ada kendala apapun. Bahkan pihaknya sudah turun meninjau langsung dan tidak ada menemukan kendala apapun.
“Kami dan pemerintah mempunyai komitmen yang sama untuk segera berkantor di Lhoksukon. Kami harapkan penyelesaian finishing juga jangan hanya mengejar target namun kualitasnya rendah,” ujar Anzir.
Ketua DPD KNPI Aceh Utara, Agus Hidayat Thaib, mengapresiasi langkah Pemkab dan DPRK yang mempunyai komitmen yang sama untuk segera berkantor di Lhoksukon. Karena, katanya, kurangnya informasi yang faktual kepada masyarakat sehingga menjadi polemik.
“Hari ini sudah kita dengar bersama, tidak ada kendala apapun dan proses finishing interior terus berlanjut, hanya saja wabah virus corona sehingga menghambat proses pindah yang dijadwalkan semula pada bulan Juni bergeser ke November, mari kita doakan bersama tidak ada kendala apapun kedepan,” ujar Hidayat, dalam relisnya kepada Rakyat Aceh, kemarin. (arm/msi)