class="wp-singular post-template-default single single-post postid-31965 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
PT Mifa Bersaudara Bantah Keras Menambang di Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tingkatkan PAD, Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Launching Aplikasi SIJAKIR Pemerintahan Didesak Membenahi Taman Memorial Tsunami Calang Keuchik Surya Percayakan Muhajir Pimpin Gampong Lingka Kuta Desa Guhang Dukung Instruksi Bupati Shalat Berjamaah

DAERAH · 19 Jun 2020 07:26 WIB ·

Longsor, Jalan Aceh Timur – Gayo Lues Lumpuh Total


 Longsor, Jalan Aceh Timur – Gayo Lues Lumpuh Total Perbesar

Peureulak (RA) – Jalan lintasan provinsi yang menghubungkan antara Peureulak (Aceh Timur) dengan Blang Kejeren (Gayo Lues), terputus dan lumpuh total pasca longsor menimpa wilayah Desa Leles, Kecamatan Serba jadi, Kabupaten Aceh Timur, Rabu 17/6 kemarin.

“Dalam dua hari terakhir, curah hujan sangat tinggi di kawasan pegunungan, sehingga terjadi longsor. Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintasinya karena tumpukan tanah longsor dan pohon kayu mencapai lima meter dari badan jalan,” kata Camat Serbajadi, Syahdan kepada Rakyat Aceh, Kamis (18/6).

Syahdan juga mengatakan, saat ini masyarakat setempat sedang mencoba melakukan pembersihan tumpukan tanah longsor di atas badan jalan, tapi sepertinya tidak maksimal, karena tidak memiliki alat berat.

“Harapan kita agar Pemerintah Aceh segera menurunkan alat berat untuk melakukan pembersihan, sehingga transportrasi dua arah kembali normal. Jika tidak, maka seluruh kendaraan dari arah Blang Kejeren (Galus) ke Lokop, harus bermalam di lokasi longsor,” sebut Syahdan.

Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi, membenarkan adanya badan jalan terjadi longsor di sejumlah titik mulai dari Desa Lokop hingga ke Desa Leles, Kecamatan Serbajadi.

“Memang wilayah kita, tapi jalan dan jembatan sebagai sarana transportasi di jalan utama Peureulak hingga tembus ke Blang Kejeren, menjadi kewenangan Pemerintah Aceh,” katanya.

Jadi, sambung Ashadi, pihaknya akan menginformasikan titik-titik longsor hingga mengakibatkan tersendatnya arus transportasi antar kabupaten itu ke UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah II Langsa.

“Berdasarkan laporan pihak kecamatan, dalam dua hari terakhir memang curah hujan sangat tinggi di kawasan pegunungan, sehingga terjadi longsor. Bahkan luapan sungai mengakibatkan erosi sungai semakin menjadi-jadi,” terang Ashadi.

Agar kedepan tidak terjadi longsor, maka perlu dibangun tebing sebagai penahan longsor sepanjang jalan lintas provinsi itu, mulai dari Peunarun – Serbajadi hingga ke Blang Kejeren.

“Pembangunan jalan harus diiringi dengan pembangunan tebing sebagai penahannya, jika tidak maka longsor akan terus terjadi dan persoalan ini tidak akan selesai,” pungkas Ashadi. (Mol/mim)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Bupati Aceh Jaya Bongkar Palang Pintu Masuk Pendopo

22 April 2025 - 17:40 WIB

Tingkatkan PAD, Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Launching Aplikasi SIJAKIR

22 April 2025 - 12:48 WIB

Pemerintahan Didesak Membenahi Taman Memorial Tsunami Calang

22 April 2025 - 10:14 WIB

Keuchik Surya Percayakan Muhajir Pimpin Gampong Lingka Kuta

22 April 2025 - 10:10 WIB

Desa Guhang Dukung Instruksi Bupati Shalat Berjamaah

22 April 2025 - 07:42 WIB

Kepala DPMPTSP Aceh Pimpin Donor untuk Penuhi Kebutuhan Darah Aceh

21 April 2025 - 17:56 WIB

Trending di UTAMA