BANDA ACEH (RA) – Zuriyat Sembilan Negari yang berasal dari keturunan raja-raja di masa Aceh Darussalam melakukan silahturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh PYM Tengku Malik Mahmud Al-Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe.
Pertemuan yang digagas Sri Perkasa Datok Mahdum Sakti Darmuda tersebut, berlangsung dengan penuh kekeluargaan. Selama dua jam, mereka berbincang akrab seputar sejarah kegemilangan Aceh tempo dulu.
Adapun keturunan raja-raja Zuriyat Sembilan Negeri Aceh Darussalam yang hadir dalam pertemuan bersama Wali Naggroe Aceh tersebut, diantaranya Teuku Raja Saifullah yang dipertuankan Agung Amirul Muchlisin, Ketua Perseketuan Adat Zuriyat Sembilan Negeri di Aceh Darussalam Teuku Irwasyah, bergelar Sri Setia Tamiang Wangsa Perkasa Benua Raja, Teuku Syahrul Feri bergelar Sri Setia Sama Indera Maha Menteri Syahbandar.
Lalu, Teuku Raja Nasrudin bergelar Sri Paduka Raja Setia Perkasa di Tanah Nata, Teuku Rijal El Fikri bergelar Sri Setia Perkasa Maha Menteri Cakra Cendikia di Meusara, Teuku Raja Iskandar bergelar Sri Maha Raja Al Fakih di Pidie, Rejee Zamaluddin bergelar Sri Paduka Raja Setia di Rejee Linge, Teuku Barzaini bergelar Sri Setia Paduka Datuk syah Bendahara Besar, Sutan Reinir Aminsyah bergelar Sri Setia Muda Datuk Penghulu Adat Fulawan Berdaulat, Teuku Syurkani bergelar Sri Setia Muda Dharma Martabat Lisan Perkasa dan juga Duta Zuriyat Sembilan Negeri di Aceh atau penanggungjawab pertemuan tersebut Teuku Darmuda bergelar Datuk Sri Setia Machdum Sakti.
Ketua perseketuan adat Zuriyat Sembilan negeri di Aceh Darussalam, Teuku Raja Saifullah yang dipertuanankan Agung Amirul Muchlisi menjelaskan, Zuriyat Sembilan Negeri Kesultanan Aceh Darussalam, merupakan bagian sejarah panjang dari keturunan raja-raja sebelum adanya Aceh Darussalam.
Teuku Raja Saifullah menuturkan, ada sembilan negeri yang menjadikan Aceh Darussalam, yaitu Negeri Tamiang, Perlak Samudra pasai, Pedir, Merehom Dayah dan lain sebagainya.
“Tujuan kami bertemu dengan Wali Naggroe Aceh, untuk bersilahturahmi. Bagaikan anak menjumpai orang tuanya. Tujuan kita kedepan, hasil silahturahmi dapat memperkuat UUPA juga peran Lembaga Wali Naggroe di Aceh,” jelasnya.
Sementara itu, Duta Zuriyat Sembilan Negeri di Aceh atau penanggungjawab pertemuan tersebut Teuku Darmuda yang diberi gelar oleh Zuriyat Sembilan Negeri dengan gelar Datuk Sri Setia Machdum Sakti. Ia mengatakan pertemuan tersebut sifatnya silahturahmi, dengan tujuannya untuk mengangkat kembali Marwah raja-raja Aceh.
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar, mengapresias ide tersebut. Menurut Wali, untuk memajukan Aceh memang perlu memperkuat sektor pertanian dan perkebunan, disamping hasil Aceh lainnya. (mag-82/bai)