class="post-template-default single single-post postid-32405 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Aster Kasdam IM Tinjau Program Sergab di Wilayah Kodim 0111/Bireuen Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas? 16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara Tender Gedung MTQ Diduga Kangkangi Sejumlah Aturan, Termasuk Kesepakatan Bersama DPRK. 9 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan Menurut Buya Yahya

INTERNASIONAL · 28 Jun 2020 07:58 WIB ·

Tentara Myanmar Lancarkan ‘Operasi Pembersihan’, Ribuan Warga Rakhine Berbondong-bondong Kabur


 Tentara Myanmar Lancarkan ‘Operasi Pembersihan’, Ribuan Warga Rakhine Berbondong-bondong Kabur Perbesar

Harianrakyataceh.com – Ribuan warga berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka di negara bagian Rakhine setelah mendengar kabar bahwa puluhan tentara Myanmar akan melancarkan “operasi pembersihan” terhadap para gerilyawan.

Peringatan operasi pembersihan sendiri disampaikan melalui sebuah surat yang ditulis pada Rabu (24/6) dan dikirim kepada para pemimpin desa. Reuters melaporkan, surat tersebut ditandatangani oleh adminitrator kotapraja Rathedaung, Aung Myint Thein dan diverifikasi oleh Menteri Urusan Perbatasan Dan Keamanan Negara Bagian Rakhine, Kolonel Min Than.

Di sana tertulis, operasi akan dilakukan di Desa Kyauktan dan daerah-daerah sekitarnya yang diduga menampung para pemberontak. Namun tidak disebutkan siapa yang memerintahkan operasi tersebut.

Min Than sendiri menyebut, operasi tersebut dilakukan atas instruksi dari tiga kementerian yang dikendalikan oleh tentara, salah satunya adalah Kementerian Urusan Perbatasan.

“Operasi pembersihan akan dilakukan oleh pasukan di desa-desa tersebut,” bunyi surat tersebut. “Sementara ini (operasi) sedang dilakukan, jika pertempuran terjadi dengan teroris AS, jangan tinggal di desa tetapi pindah sementara,” tambah surat tersebut merujuk pada Tentara Arakan, nama pemberontak negara bagian Rakhine.

Namun seorang jurubicara pemerintah mengatakan pada Sabtu malam (27/6) perintah evakuasi yang dikeluarkan telah dicabut. Min Than menjelaskan, administrator telah salah menafsirkan perintah dari kementeriannya dan operasi hanya akan dilakukan di beberapa desa. Operasi sendiri bisa berlangsung selama satu pekan. “Operasi Pembersihan” sendiri adalah istilah yang digunakan oleh pihak berwenang Myanmar pada 2017 untuk menggambarkan operasi terhadap gerilyawan dari minoritas muslim Rohingya.

Selama operasi itu, ratusan ribu orang melarikan diri dari rumah mereka. Mereka menyebut operasi tersebut merupakan pembunuhan massal. Sementara itu, tahun ini, tentara Myanmar telah memerangi AA, sebuah kelompok dari kelompok etnis Rakhine yang sebagian besar beragama Budha yang mencari otonomi lebih besar untuk wilayah barat, yang juga dikenal sebagai Arakan. EDITOR: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pengguna Jalan Sambut Positif Pembagian Takjil Oleh Bidhumas Polda Aceh

12 March 2025 - 21:45 WIB

Mualem : Upayakan Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia dari Aceh

12 March 2025 - 20:08 WIB

Aceh Tegaskan Kekhususan Regulasi Syariat Islam dalam Sektor Perbankan

12 March 2025 - 16:38 WIB

Sekolah Rakyat Kontribusi Nyata Pemerataan Pendidikan

12 March 2025 - 14:46 WIB

Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas?

12 March 2025 - 14:44 WIB

Hari-hari Imam Syafi’i Selama Bulan Ramadhan

12 March 2025 - 14:20 WIB

Trending di KHAZANAH