MEULABOH – Pembukaan program kerja TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke – 108 Aceh Barat, tidak semeriah biasanya. Umumnya diawali upacara dan keramaian, namun kini menyepakati MoU hanya di aula kecil Kodim 0105 Aceh Barat, Selasa (30/6).
Komandan Kodim 0105/Aceh Barat, Letko Kav Nurul Diyanto S. Pd dan Bupati Aceh Barat H. Ramli, MS, menandatangani MoU secara sederhana demikian, sesuai petunjuk pimpinan TNI AD yang tertuang dalam surat telegram, tentang penyelenggaraan penandatanganan dan penyerahan berita acara serah terima program TMMD kepada Dansatgas.
“Pesan pimpinan, penandatanganan dapat dilakukan di Makodim saja, demi menghindar resiko penularan infeksi corona virus (covid-19),” terang Kodim 0105/Aceh Barat, Letko Kav Nurul Diyanto S. Pd yang bertindak sebagai Dansatgas.
Ia memastikan pelaksanaan TMMD ke – 108 Aceh Barat
tetap berjalan sesuai rencana dan jadwal. “Yang kami batalkan hanya upacara pembukaannya saja, untuk kegiatan TMMD sendiri akan tetap berjalan selama satu bulan,” katanya.
Dansatgas juga telah memerintahkan personelnya yang terlibat kegiatan TMMD agar selalu memperhatikan protokol kesehatan, mencuci tangan sebelum dan setelah bekerja, menghindari kontak fisik orang per orang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, vitamin dan istirahat yang cukup.
Dalam program kerja TMMD ke-108, TNI akan membuka akses jalan tembus 2,2 Km dengan menghubungkan Desa Lango, Kecamatan Pante Ceureumen – Desa Antong, Kecamatan Panton Reu.
Bupati Aceh Barat H. Ramli MS, menyambut baik adanya program TMMD di daerahnya, karena dikaji akan sangat efektif dan efisien dalam mewujudkan pembukaan kawasan terisolir di pedalaman kabupaten tersebut. “Jika melalui program kerja biasanya, seperti melalui proses tender, tentu pembangunan melalui TMMD ini akan sangat murah, Cukup Rp 500 juta saja, telah mampu membuka jalan tembus kawasan pinggiran,” bilangnya.
Sewajarnya, Ramli MS akan sangat menerima jika ada program kerja TNI di daerahnya, karena hasil kalkulasi anggaran yang bakal dikeluarkan akan lebih murah dengan hasil maksimal. “Kalau sudah tembus jalan kecamatan Pante Ceureumen – Panton Reu, lengkap sudah akses jalan lingkar di Aceh Barat. Tinggal kita lanjutkan dengan penyempurnaan lagi,” alasannya.
Penanganan MoU tersebut, turut disaksikan oleh Forkompinda Aceh Barat, dengan dilanjutkan peninjauan lokasi pembukaan jalan tembus.(den/rus).