REDELONG (RA) – Bupati Bener Meriah, Sarkawi, kembali membahas program ketahanan pangan untuk mendukung percepatan pencegahan dampak covid-19 melalui vidcon bersama Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Rabu (8/7).
Kegitan tersebut turut juga di ikuti oleh Forkopimda Bener Meriah, Forkopimda Provinsi Aceh serta seluruh pimpinan daerah kabupaten/kota se-Aceh.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan, Pemerintah Aceh harus terus bersatu padu dalam berupaya mengantisipasi krisis pangan yang kemungkinan terjadi pada masa wabah covid-19.
Untuk itu katanya, Pemerintah Aceh melalui program Gerakan Mandiri Pangan Aceh (gampang) berupaya meningkatkan ketahanan pangan dimasa kondisi covid-19.
Guna mendukung program itu sebutnya, Pemerintah Aceh akan fokus pada comudity, padi, jagung, budidaya ikan Lele, sayur mayur, ketersedian telur dan air untuk lahan perikanan.
Bupati Bener Meriah, Sarkawi menyampaikan, Bener Meriah memiliki perbedaan dengan beberapa kabupaten/kota di Provinsi Aceh. “Bener Meriah ini memiliki posisi yang rentan dan kita memiliki tanah yang luas, tapi keseluruhannya merupakan tanaman kopi yang orientasinya adalah ekspor,” tegasnya.
Namun demikian katanya, semenjak adanya wabah covid-19 ini, ekspor kopi Gayo terhambat, sehingga terjadi dinamika yang luar biasa di tengah masyarakat.
Ia menjelaskan, untuk program ketahanan pangan yang diberikan kepada setiap keluarga dibantu senilai Rp500.000. “Bantuan ini kita salurkan dalam bentuk bahan baku seperti padi, jagung, kacang-kacangan, kentang, ayam, bebek dan lain lainnya,” katanya.
Menurutnya, ada 11 comudity dalam program ketahanan pangan yang sudah berjalan di Bener Meriah. “Tujuan program ini agar masyarakat tidak melakukan kerumunan dan selalu melakukan sosial distancing dengan berkebun,” ungkapnya. (uri/bai)