SIMEULUE (RA) – Stadion olahraga Kabupaten Simeulue, yang dibangun sejak 2008 lalu, kini nasibnya semakin tidak terurus, dan diperparah lagi alokasi dana dari APBA tahun 2020, senilai Rp 6,4 miliar telah direfocusing atau dibatalkan.
Dibatalkan dana untuk kegiatan lanjutan pembangunan stadion olaharaga Kabupaten Simeulue, oleh Pemerintah Aceh disebabkan anggaran yang tersedia itu diperuntukan untuk penanganan bencana nasional Covid19.
Hal itu dijelaskan Ahmadlyah SH, Sekda Simeulue kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (8/7). “Sebenarnya tahun 2020 ini dana lanjutan pembangunan stadion olaharaga Simeulue itu telah tersedia sebesar Rp 6,4 miliar. Namun dana itu di Refocusing atau dibatalkan untuk kepentingan bencana Covid19”, katanya.
Dia juga berharap sekaligus mewakili masyarakat Kabupaten Simeulue dan meminta kepada Pemerintah Aceh, supaya dana itu dapat kembali dialokasikan untuk pembangunan Stadion yang telah lama ditunggu-tunggu untuk digunakan dalam kepentingan kemajuan olahraga di kepulauan tersebut.
Diketahui stadion olahraga Kabupaten Simeulue yang berada di kawasan Desa Suak Buluh, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue itu, yang tak terurus dan tak kunjung selesai dibangun, telah menelan puluhan miliar dengan tiga periode Bupati, yakni priode Bupati Darmili, periode Bupati Riswan NS dan periode Bupati Erli Hasyim.
Tak terurus dan tak kunjung selesai dibangun serta bangunan yang ada juga mengalami kerusakan serius di fasilitas stadion olaharaga Simeulue tersebut, yang kini menjadi lokasi tempat kandang sementara ternak kambing, sapi dan kerbau milik warga juga menjadi lokasi merumput hewan berkaki empat itu.
“Saya baru seminggu menjabat sebagai Plt Kadispora, dan kemarin saya meninjau kesana, dari amatan kasatmata saya, untuk kondisi fisik bangunan dan areal yang ada telah mengalami kerusakan dengan estimasi mencapai 60 persen,” kata Samsuddin, Plt Kadispora Kabupaten Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (8/7).
Dia merincikan, lapangan telah dipenuhi rumput liar setinggi lutut orang dewasa, pagar telah roboh, bangunan utama penonton telah rusak, bocor, atap copot, serta ruangan maupun dinding telah tumbuh tanaman liar, sedangkan dari arah depan stadion dipenuhi tumbuhan. (ahi/rus).