Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 9 Jul 2020 06:59 WIB ·

Harimau Muncul Lagi, Warga Tenggulun Tak Berani Pulang


 Rakyat Aceh Perbesar

Rakyat Aceh

ACEH TAMIANG (RA) – Warga Pondok 87 Desa Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang kembali digegerkan kemunculan seekor Harimau Sumatra di areal perkebunan kelapa sawit milik perusahaan.

Kemunculan raja rimba kali ini berada tak jauh dari permukiman warga/pekerja perkebunan. “Tadi sore harimau itu dilihat warga di perkebunan sawit. Posisinya pun tidak jauh dari jalan,” kata warga Tenggulun, Alhafiz (30) kepada Rakyat Aceh, Selasa (7/7) malam.

Disampaikan Hafiz, sejumlah warga Tenggulun curhat di media sosial tidak berani pulang, karena harimau berkeliaran. “Tolong lah kami sebagai warga Tenggulun sekarag menjadi resah karena adanya raja hutan,” ucap Hafiz mengutip pernyataan netizen.

Kapolsek Kejuruan Muda Polres Aceh Tamiang, Iptu Hendra Sukmana membenarkan, adanya seekor harimau berkeliaran di Pondok 87 kawasan Sekundur Perkebunan PT Evan, melalui rekaman video yang dikirim oleh warga.

“Bahkan pada Rabu (8/8) pagi harimau dewasa itu diduga telah memangsa seekor ternak sapi warga. Iya sempat mangsa ternak warga Tenggulun. Ada luka lecet sedikit dibagian leher sapi diduga bekas cakaran harimau,” beber Hendra.

Keberadaan satwa buas dilindungi itu pun sudah diberitahukan kepada petugas KSDA Aceh, Camat Tamiang Hulu dan Bupati Aceh Tamiang.

“Yang terlihat terbaru ini satu ekor di perkebunan PT Evan. Beberapa waktu lalu harimaunya di kebun PT Sisirau. Akibat sering muncul harimau, warga ada yang tidak berani pulang,” kata Hendra.

Menurut Aktivis lingkungan Andi Nur Muhammad, kemunculan Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) di kawasan Tenggulun, dikarenakan penguasaan lahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di zona tak bertuan (Langkat-Aceh Tamiang), menjadikan penghuni rimba termasuk spesies harimau sebagai lanskap TNGL pun keluar hutan.

“Pengusaan hutan di TNGL itu memaksa kucing besar (harimau) ini turun ke perkebuan sawit mencari sumber-sumber pakannya,” ujar Andi yang juga merupakan Manager Riset LSM KEMPRa.

“Yang saya khawatirkan akan memicu konfik antara harimau dan manusia. Bila ini terjadi maka akan ada yang kalah dari salah satunya. Semoga hal itu tidak sampai terjadi,” ujarnya. (mag-86/min)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Antisipasi Praktik Curang Penjualan BBM, Polisi Cek Sejumlah SPBU di Gayo Lues

28 March 2024 - 22:25 WIB

Dirlantas Polda Aceh bersama IMBI Bagikan Takjil dan Beras kepada Pengendara

28 March 2024 - 21:06 WIB

Modus Penipuan Catut Namanya Kembali Terjadi, Ini Klarifikasi dan Himbauan Haji Uma

28 March 2024 - 21:00 WIB

BSI Regional Aceh Dorong Penguatan Transaksi Digital Masjid

28 March 2024 - 19:36 WIB

Ditlantas Polda Aceh dan IMBI Aceh Bagikan Sembako dan Takjil

28 March 2024 - 19:06 WIB

Kapolda Aceh Perintahkan Jajarannya untuk Tindak SPBU Nakal

28 March 2024 - 17:27 WIB

Trending di UTAMA