SIGLI (RA) – Warga Gampong Pulo Bungong, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, menolak kegiatan bakti sosial (Baksos) dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asal Medan, Sumatera Utara.
Alasannya, warga khawatir aktifitas dengan kehadiran orang asing ditengah wabah Covid 19. Hal ini seperti dijelaskan Camat Batee, Saiful Zuhri kepada Rakyat Aceh, Sabtu (18/7).
Dirinya membenarkan, penolakan kegiatan baksos LSM dari Medan, Sumatera Utara oleh warga Gampong Pulo Bungong. Persoalannya, warga cemas dengan penularan wabah Covid-19.
“Wajar wajar saja warga Gampong Pulo Bungong menolak baksos dari sebuah LSM Medan tersebut, apalagi mereka pendatang,” sebut Camat Batee Saiful Zuhri.
Menurut Saiful Zuhri, ia mendengar laporan penolakan bantuan tersebut dari pihak Puskesmas Batee. Sedangkan, LSM terkait tidak pernah melapor kegiatannya itu, baik ditingkat kabupaten maupun kecamatan.
Disebutnya, seharusnya LSM dari Sumatera Utara itu tahu situasi kondisi sekarang ini, serta tahu prosedurnya dalam menjalankan misi sosial, terlebih situasi sekarang ini sedang bergolak Covid-19.
Lebih lanjut, sebut Saiful Zuhri, sebagai LSM pendatang semestinya memahami kondisi sekarang ini lagi musim Pandemi Covid -19, ada peraturan tang mengharuskan pendatang harus diperiksa kesehatannya.
Sebagai kelompok pendatang, pihak LSM yang disebut berasal dari Medan, Sumatera Utara, seharusnya dalam melakukan kegiatan apapun disaat Covid 19 sedang bergolak harus memahami aturan berlaku.
Karena kondisi kurang menguntungkan dikarenakan Covid 19, lanjut Camat Saiful Zuhri, maka masyarakat Gampong Pulo Bungong menolak kehadiran mereka untuk melaksanakan program kegiatan sosial.
Kecamatan Batee, merupakan salah satu kecamatan di Pidie, dimana mayoritas penduduknya adalah berprofessi sebagai nelayan, petani tambak, pengrajin garam, pengayam tikar pandan, petani kebun. (mag85/ra)