IDI (RA) – Satu dari lima nelayan Aceh Timur, berinisial MD (16), yang dipulangkan dari Thailand, Minggu (19/7) lalu, terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19.
“Ia benar ada yang positif. Tapi Kami baru dapat kabar dari tim gugus tugas provinsi. Dari lima hasil swab, satu positif. Saat rapid test, semuanya non reaktif,” kata Juru bicara Tim Gugus tugas Penanganan COVID-19 Aceh Timur, dr Edi Gunawan, dikonfirmasi Rakyat Aceh (28/7).
Dr Edi menyayangkan keterlambatan informasi diterimanya terkait kondisi salah satu nelayan tersebut. Ia juga berharap ke depan kasus serupa tidak terulang kembali.
“Memang kelima nelayan tersebut diambil swabnya 17 Juli 2020, bersamaan juga dengan pengambilan rapid test. Hasilnya langsung diketahui hari itu juga, semuanya non reaktif.
Seharusnya mereka jangan dipulangkan dulu sebelum hasil dipastikan benar-benar tidak terjangkit,” katanya.
Tapi untuk hasil swab, sambung dr Edi, berdasarkan dokumen dia lihat, sudah ada hasil sejak Rabu 22 Juli 2020 lalu.
“Namun kenapa baru hari Senin (27/7), kami mendapat informasinya. Saya tidak tahu pasti, apakah keterlambatan menyampaikan informasi itu di pihak Jakarta, atau di pihak Dinsos Aceh, kita tidak usah mencari kesalahan siapapun,” tegas dr Edi.
Menurut dr Edi Gunawan, pihaknya telah menjemput nelayan positif corona itu untuk dibawa ke RSUD dr Zubir Mahmud untuk kembali diambil swabnya. Bahkan pihaknya juga menyarankan pasien untuk dirawat.
“Pasien sudah kita ambil swab kembali di RSU Zubir Mahmud, kami menyarankan untuk dirawat. Tetapi pihak keluarga menolak, karena pasien tidak merasa sakit. Jadi kita sarankan kembali untuk melakukan isolasi mandiri di rumah secara ketat,” kata Edi.
Sebelumnya, kasus Covid-19 di Aceh Timur hanya terdapat dua kasus, karyawan PT Medco E&P Malaka terkonfirmasi Postif COVID-19, Senin (20/7) lalu. Bertambahnya data baru, kini di Aceh Timur bertambah menjadi 3 orang positif terpapar virus corona. (mol/min)