TAKENGON (RA) – Rumah Sakit Datu Beru (RSDB) Takengon merupakan salah satu tempat rujukan pasien covid-19. Sejauh ini pihak pemkab melalui pengelola terus melengapi fasilitas pelayanan, guna menghadapi kalaupun pasien covid terus bertambah di daerah dingin itu. Sejauh ini Aceh Tengah masih merawat 8 pasien terkonfirmasi corona.
Nah, untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pihak rumah sakit melangsungkan launching pengoperasian ruang Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere) untuk penanganan pasien covid-19, diresmikan Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar.
Saat peresmian, Shabela mengatakan penyediaan ruang Pinere ini hendaknya dapat menyikapi penanganan pasien covid-19 yang beberapa pekan kebelakang merebak di kawasan tengah Aceh. Menurutnya semua pihak harus cepat bergerak untuk kenyamanan warga.
Lain itu bupati menyampaikan dengan kehadiran ruangan rawat tersebut dapat mengantisipasi bilamana lonjakan kasus di daerah berpenghasil kopi itu terjadi. Meskipun begitu, harapan Shabela tidak terjadi. “Kita berdoa bersama lonjakan kasus tidak terjadi di Aceh Tengah, harapan kita peminatnya berkurang dan jangan sampai penuh,” harap bupati.
Dia menyarankan agar dalam pengoperasian ruang rawat khusus penyakit infeksi (menular) ini, dapat dikelola secara cerdas, dapat dikontrol dari jauh, agar kontak dengan pasien dapat diminimalisir.
Senada dengan bupati, Direktur RSUD Datu Beru Takengon, dr Hardi Yanis SpPD mengatakan ruang Pinere yang diresmikan pada hari ini telah memenuhi syarat, dalam menangani pasien terkonfirmasi covid-19.
Dia menyebutkan, dengan diresmikannya ruang Pinere ini, secara total pada RSUD Datu Beru Takengon, telah memiliki 52 tempat tidur untuk merawat pasien terkonfirmasi positif covid-19.
Masing-masing tersebar di RICU sebanyak 4 bed, ruang Anyelir 18 bed serta ruang Teratai sejumlah 32 bed. (jur/bai)