TAKENGON (RA)- Kemukiman Pamar sebagai wilayah paling barat di Kabupaten Aceh Tengah, masuk dalam administrasi Kecamatan Silih Nara. Pamar memiliki potensi yang sangat besar, sebagai sentra pangan pokok sebab wilayahnya memiliki bentang alam yang cocok sebagai persawahan dan ladang.
Demikian disampaikan Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar, dalam sambutannya di hadapan masyarakat saat mengunjungi Kemukiman Pamar, Rabu (26/08) sore.
“Dulu sewaktu masih Camat Silih Nara kami mengunjungi Pamar dengan berjalan kaki, karena belum didukung infrastruktur dan sarana transportasi yang memadai,” kenang Shabela.
Saat ini lanjutnya, dari Kemukiman Pamar ke Ibukota kabupaten bisa ditempuh sekitar 3-4 jam, sehingga produk pertanian yang berlimpah dapat didistribusikan keluar.
“Kemudahan sarana ini tentu harus di imbangi dengan peningkatan produktivitas terutama pertanian dan ladang, sehingga tidak ada waktu luang yang terbuang dan lahan yang dibiarkan menganggur tidak digarap,” lanjutnya.
Menurut Shabela, ekstensifikasi lahan pertanian berupa cetak sawah baru masih bisa dikembangkan di pamar yang terdiri empat kampung tersebut, masing-masing Merandeh Paya, Tanjung, Paya Tampu dan Kuala Rawa.
“Kami yakin jika lahan pertanian di bisa dikembangkan dan dikelola dengan baik maka dapat memenuhi kebutuhan beras untuk seluruh Kabupaten Aceh Tengah dan tidak perlu lagi di datangkan dari kabupaten tetangga,” kata Shabela optimis.
Namun Shabela mengingatkan, segenap masyarakat untuk menjaga hutan dan lingkungan sehingga tetap tersedia sumber air untuk mengairi pertanian dan tidak timbul bencana alam.
Dalam kunjungan kerja itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Nasrun Liwanza menyerahkan secara simbolis bantuan pembangunan pintu air untuk irigasi yang akan dibangun swakelola oleh kelompok tani, di dua kampung dalam rangka mendukung program swasembada pangan. (jur/bai)