Menu

Mode Gelap
Danrem Lilawangsa Pugar Makam Nasional Cut Meutia di Aceh Utara Hasan Basri Klarifikasi Dan Minta Maaf Terkait Dugaan Pernyataan Penghinaan Cubo 13 Anak Meninggal Disambar Petir di Kamp Pengungsi Hasan Basri, Cawabup Pidie Jaya Dipoliskan, Diduga Hina Daerah dan Warga Cubo SuperApp BYOND by BSI Siap Meluncur, Layanan Makin Lengkap, Lebih User Friendly, Semakin Aman

LHOKSEUMAWE · 9 Sep 2020 06:53 WIB ·

Penanganan Rohingya Tanggungjawab UNHCR


 Wajah kelelahan pengungsi etnis Rohingya di BLK Meunasah Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua,  setelah tujuh bulan berada di laut dan terdampar di pantai Ujong Blang, Lhokseumawe.  Pihak Imigrasi terus melakukan pendataan jumlah pastinya  dan dilanjutkan menjalani rapid test, Selasa (8/9) Perbesar

Wajah kelelahan pengungsi etnis Rohingya di BLK Meunasah Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua, setelah tujuh bulan berada di laut dan terdampar di pantai Ujong Blang, Lhokseumawe. Pihak Imigrasi terus melakukan pendataan jumlah pastinya dan dilanjutkan menjalani rapid test, Selasa (8/9)

Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya

LHOKSEUMAWE (RA) – Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, menegaskan, penanganan kebutuhan ratusan pengungsi Rohingya yang ditampung di Lhokseumawe menjadi tangggungjawab dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

“Kita Pemko Lhokseumawe menerima muslim Rohingya yang terdampar ke perairan Lhokseumawe hanya demi kemanusian saja, karena mereka butuh pertolongan,”ucap Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, kepada Rakyat Aceh, Selasa (8/9).

Ia mengatakan, saat ini 297 muslim Rohingnya sudah ditampung di halaman gedung BLK Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe bersama muslim rohingya lainnya yang sudah duluan berada penampungan.

Untuk sementara waktu, ratusan pengungsi Rohingya itu tinggal di tenda-tenda yang telah dibangun di halaman gedung BLK setempat, karena tidak muat semua dalam gedung.

“Untuk penanganan secara menyeluruh terhadap muslim Rohingya itu menjadi tanggungjawab UNHCR bersama LSM Internasional. Kita dari Lhokseumawe hanya menyediakan fasilitas atau tempat penampungan sementara,”katanya.

Menurut Suaidi Yahya, Pemko Lhokseumawe membantu ratusan muslim rohingya itu dalam misi kemanusian, karena memang harus dibantu dan mereka juga manusia.

“Jadi bukan berarti masyarakat kita yang miskin di Lhokseumawe kita abaikan, kan tidak mungkin kita tolak kehadiran muslim Rohingya ke Lhokseumawe,”ungkapnya.

Apalagi, berdasarkan keterangan dari muslim Rohingya, mereka bukan tujuan ke Aceh tapi ke negara ketiga yang mau menampungnya. “Ya karena Aceh berada di jalur Selat Malaka, mungkin kapal mereka terdampar ke perairan Aceh atau Lhokseumawe,”ucapnya.

Untuk itu, ia juga meminta kepada semua pihak atau donator yang ingin membantu muslim Rohingya demi kemanusian dipersilahkan. “Perlu diingat keberadaan mereka di Lhokseumawe hanya sementara sambil menunggu keputusan UNHCR untuk membawa mereka ke negara ketiga,”ujarnya.

Rapid Tes
Sementara itu, lanjut Walikota sejak Senin kemarin hingga Selasa (8/9) para muslim Rohingya itu menjalani rapid test untuk mengetahui apakah mereka reaktif atau non reaktif. Namun, jika ada diantara mereka yang reaktif maka akan dilakukan swab.

“Petugas yang melakukan rapid test adalah dari Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, informasi sementara 140 orang yang telah menjalani rapid test hasilnya non reaktif,”kata orang nomor satu di Kota Lhokseumawe ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Said Alam menjawab Rakyat Aceh, saat dihubungi melalui telepon selular. “Sudah menjalani rapid test sebayak 140 orang. Alhamdulilah non reaktif,” kata kadinkes.

Sedangkan lainnya, tambah Said Alam, sedang menjalani rapid test. Bila sudah masuk laporan bakal disampaikan kembali.

5 Perempuan Pengungsi Melarikan Diri
Sebanyak lima perempuan pengungsi Rohingya dilaporkan melarikan diri dari BLK Meunasah Mee Kandang, Senin pagi (7/9).

Pengungsi yang kabur ini merupakan etnis Rohingya yang terdampar di pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara (25/6) lalu.

Adapun nama -nama yang meninggalkan BLK adalah 1. Dilkayas (28) status Perempuan, 2. Jannatarah (26) status perempuan, 3 Setarah Bigum (18) perempuan, 4 Rumanah Aktor (7) perempuan dan 5. Jasmin (7).

Sementara itu, pantauan di lokasi BLK hingga siang pihak imigrasi Lhokseumawe, masih terus mendata jumlah kepastian para pengungsi etnis Rohingya. Satu persatu didata dan selanjutnya menjalani rapids test.

Hanya saja, beberapa perempuan terlihat wajah-wajah kelelahan setelah berbulan-bulan berada di laut. Sedangkan informasi awal paling tidak ada 296 pengungsi Rohingya yang terdampar. (arm/ung/min)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Penang FC Siap Beri Perlawanan Sengit Hadapi Persiraja

5 November 2024 - 12:32 WIB

Pesan Inspiratif Pj Ketua PKK Aceh kepada Mahasiswa FMIPA USK: Asah Softskill untuk Karier Cemerlang di Masa Depan

4 November 2024 - 19:17 WIB

Pj Gubernur Safrizal Berkunjung ke Aceh Jaya, Hadiri Maulid Nabi dan Besuk Ulama yang Sakit

4 November 2024 - 19:11 WIB

DPR Aceh Resmi Bentuk Tujuh Fraksi

4 November 2024 - 19:08 WIB

Danrem Lilawangsa Pugar Makam Nasional Cut Meutia di Aceh Utara

4 November 2024 - 18:52 WIB

Pj Gubernur Safrizal: Ketahanan Masyarakat Aceh Berawal dari Kearifan Lokal dan Solidaritas Sosial

4 November 2024 - 17:21 WIB

Trending di UTAMA