LHOKSEUMAWE (RA) – Hilal (22) pengungsi Rohingya yang terdampar bersamaan 296 lainnya di pantai Ujong Blang, meninggal Kamis pagi (10/9) sekira pukul 07.15 WIB di RSU Cut Mutia, Lhokseumawe.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Kabag Humas RSU Cut Mutia, Jalaluddin saat dikonfirmasi Rakyat Aceh. “Hilal namanya. Pagi tadi meninggal di ruang paru-paru,” kata Jalaluddin.
Menurut dia, almarhum adalah satu dari pengungsi terdampar yang sakit langsung di boyong ke rumah sakit pada itu juga. “Ketika terdampar almarhum memang sudah sakit,” tambahnya.
Jalaluddin menyebutkan, kini jenazah masih di RSU Cut Mutia dan sudah dilakukan fardhukifayah. Jenazah pemuda etnis Rohingya tersebut akan dimakamkan di TPU Kuta Blang Kota Lhokseumawe.
“Dengan meninggal dunianya satu orang lagi maka hingga saat ini masih ada tiga imigran Rohingya yang masih menjalankan perawatan di RSU Cut Meutia,” kata Jalaluddi
Sekedar meninggatkan, sehari sebelumnya seorang wanita pengungsi Rohingya yang ditempatkan di penampungan sementara Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lhokseumawe, karena penyakit Pneumonia yang dideritanya
“Nur Khalimah (21) meninggal karena penyakit bawaan yang dideritanya yaitu Pneumonia atau peradangan paru-paru yang menyebabkan sesak nafas pada penderitanya,” kata Jubir Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya, Drs Marzuki, Rabu (9/9).
Marzuki menyebutkan, tim medis sempat melakukan pertolongan pertama kepada Khalimah, namun gadis tersebut menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam penanganan.
“Saat dalam penanganan di lokasi pengungsian sementara, kondisi dia (Khalimah) semakin memburuk dan mengeluh sesak nafas serta keluar bisa dari mulutnya kemudian terjatuh, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir,” kata Marzuki. (ung/min)