MASJID RAYA (RA) – PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek (UPP) Jaringan Aceh kembali melanjutkan pembangunam transmisi listrik di lokasi tapak tower nomor 52 jalur Ulee Kareng – Krueng Raya yang sebelumnya sempat terhenti karena pemilik lahan menolak harga yang sudah dikeluarkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Informasi ini disampaikan langsung oleh Manajer PT PLN (Persero) UPP Jaringan Aceh, Khairizal. Proses pembangunan kembali jaringan transmisi listrik yang merupakan objek vital nasional tersebut disaksikan langsung oleh unsur-unsur Muspika dan tokoh masyarakat Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh, pada Senin (14/9).
Khairizal menyampaikan bahwa dalam proses pengadaan atau pembebasan tanah untuk kepentingan umum sudah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), yaitu berdasarkan peraturan-peraturan hukum yang berlaku.
Disampaikan juga bahwa pekerjaan pondasi yang tersisa pada jalur ini di tapak tower 52 tersebut seharusnya selesai dibangun pada bulan Desember 2019 tahun lalu.
Dirinya mengungkapkan, bahwa jalur transmisi listrik yang sedang dibangun ini bersifat sangat urgent dan harus segera diselesaikan untuk meningkatkan kehandalan dan pasokan daya listrik di Banda Aceh dan sekitarnya, khususnya daerah Krueng Raya terutama kebutuhan pada Kawasan Industri Aceh (KIA) dan kegiatan usaha lainnya yang sangat membutuhkan pasokan tambahan daya listrik.
Disamping itu juga untuk membackup atau menginterkoneksikan beban dari sumber lain ke jalur yang ada, serta menjaga kehandalan dan mencegah pemadaman bergilir maupun black out atau padam total.
Lebih lanjut disampaikan bahwa manajemen PT PLN (Persero) UPP Jaringan Aceh mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat yang telah berperan aktif mendukung serta mengawal proses pembangunan listrik untuk kebutuhan kemaslahatan orang banyak dan mengharapkan kepada pihak-pihak lain yang saat ini masih melakukan penghambatan pembangunan agar bersikap kooperatif sehingga pembangunan ketenagalistrikan ini dapat berjalan dengan lancar demi mewujudkan Aceh Terang Benderang.(ra)