BANDA ACEH (RA) – Sebanyak 10 saksi terkait sapi kurus milik Dinas Peternakan Aceh yang dipelihara di UPTD Inseminasi Buatan Inkubator (IBI) Saree, Kabupaten Aceh Besar, telah diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Aceh.
“Prosesnya masih berjalan, masih pemeriksaan saksi-saksi,” jelas Direktur Reskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol Margiyanta di Mapolda setempat, Rabu (16/9).
Ia menyebutkan, 10 saksi yang diperiksa tersebut berasal dari Dinas Peternakan Aceh dan ada juga dari luar dinas. Hanya saja, Margiyanta tidak merincikannya.
Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah kasus tersebut ada dugaan pidana atau tidak. “Itu bukan kurus sebenarnya, tetapi busung lapar,” ungkapnya.
Sebagaimana yang sudah jamak diketahui, kasus sapi kurus di UPTD IBI Saree dilaporkan oleh Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) kepada Polda Aceh pada awal Juni 2020 lalu.
Dalam laporan itu, YARA menilai pihak UPTD diduga sudah melakukan pidana berupa penganiayaan terhadap binatang dengan membiarkan sapi-sapi di sana kelaparan hingga kurus kering. Pihak yang dilaporkan adalah Kepala UPTD IKP Saree, Zulfadli.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi, Juni lalu kepada awak media menyebutkan, tidak menampik ada sejumlah sapi di area karantina Saree itu terlihat kurus.
Selanjutnya, ia mengklarifikasi supaya masyarakat menerima informasi yang utuh dan tidak terjadi bias. Luas UPTD Sare sekitar 19 hektar dan di dalamnnya terdapat 490 ekor sapi, yang menempati beberapa areal dan kandang. Masing-masing kandang ini beda peruntukannya.
Di sisi areal karantina ada kandang untuk sapi betina indukan. “Jika kita lihat secara fisik, sapi betina ini juga kurus. Jadi, tidak semua sapi kurus itu bermasalah. Sapi-sapi betina indukan justru bermasalah bila kegemukan,” kata Rahmandi.
Rahmandi mengakui dari 480 sapi memang ada sapi-sapi yang kurus, hanya saja ditegaskan tidak semua sapi kurus, melainkan banyak juga sapi-sapi yang sehat.
“Sapi kurus kurang dari 10 persen dari total seluruh sapi yang ada di sini. Hanya saja sapi yang baik kondisinya tidak terekspos saja, yang terekspos hanya sapi yang berada di kandang karantina,” katanya. (icm/min)