LANGSA (RA) – Universitas Samudera (Unsam) Langsa melalui Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LPPM-PM), melakukan pengenalan pengembangan teknologi budidaya ikan lele dengan sistem bioflok kepada masyarakat, Kamis (1/10).
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unsam Langsa, Ir. Muhammad Jamil, M.MA mengatakan, teknologi budidaya sistem bioflok ini merupakan alternatif kegiatan positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat dimasa pandemi Covid-19.
“Pengembangan teknologi ini kami laksanakan di Gampong Bayeun Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Dalam pengembangannya, kami menjelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan program, mulai dari pengenalan tentang bioflok sampai pada tahap panen bahkan pemasaran nantinya,” sebut Jamil.
Dijelaskannya, pengembangan teknologi ini sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang keunggulan bioflok serta tahapan pembuatan bioflok, program pakan, jadwal pemberian probiotik, ukuran wadah dan juga diinformasikan terkait pelaksanaan secara teknis.
Lanjutnya, pelaksanaan usaha budidaya sistem bioflok ini tidak hanya satu siklus saja, namun terus berkelanjutan dan berkembang. Sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat untuk perbaikan ekonomi.
“Perlu sedikit informasi, bahwa bioflok ini merupakan teknologi budidaya lele dengan proses mengubah kotoran ikan menjadi bakteri baik sehingga bisa jadi pakan.
Sebagaimana diketahui bahwa, bakteri merupakan mikroorganisme pembentuk flok, bakteri filamen, partikel, koloid, polimer organik, kation dan sel-sel mati,” terangnya.
Lebih lanjut Jamil menambahkan, ada beberapa keunggulan dari teknologi sistem bioflok yaitu, pergantian air yang sedikit, padat tebar benih yang tinggi, efisiensi pakan, pembuangan limbah yang sedikit dan mampu mengubah kotoran menjadi makanan. (dai/ra)