Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

LHOKSEUMAWE · 23 Oct 2020 07:29 WIB ·

Bireuen Dinobatkan Sebagai Kota Santri


 Keterangan foto : Santri membawa bendera Merah Putih, siap dikibarkan pada pelaksanaan Hari Santri Nasional di Kabupaten Bireuen, Kamis (22/10). RAKYATACEH/AKHYAR RIZKI Perbesar

Keterangan foto : Santri membawa bendera Merah Putih, siap dikibarkan pada pelaksanaan Hari Santri Nasional di Kabupaten Bireuen, Kamis (22/10). RAKYATACEH/AKHYAR RIZKI

BIREUEN (RA) – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang ke-6 di Bireuen berlangsung secara hidmat dan sederhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Upacara peringatan dilaksanakan di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Kamis (22/10).

Kegiatan bertemakan “Santri Sehat Indonesia Kuat” ini juga dirangkai dengan Deklarasi Bireuen Kota Santri dan penyerahan SK Menteri Agama RI tentang Izin Operasional Mahad Aly beberapa dayah.

Kemudian, penyerahan penghargaan kepada dayah berprestasi, yaitu Dayah Bubussalam Al Hanafiah, Ma’Had ‘Aly Mudi Mesra raya dan Ma’Had Ta’limul Quran (Mataqu) Ustman Bin Affan.

Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani yang bertindak sebagai inspektur upacara membacakan pidato Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT dan menyampaikan beberapa hal terkait harapannya terhadap santri dalam memperkuat pelaksanaan syariat Islam melalui bidang pendidikan di Aceh.

Muzakkar menyebutkan, santri harus mengambil peran aktif dalam membangun kesadaran masyarakat melalui ide-ide dan pemikiran-pemikiran ‘ala thariqat Ahlul Sunnah wal jama’ah, baik dalam akidah, ibadah, akhlak, maupun muamalah.

Selain itu, para santri dituntut agar dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan pendidikan Islam dan pembangunan sosial kemasyarakatan di Aceh.

“Masalah yang terpenting bagi santri dalam pendidikan dan pengajaran di Dayah adalah membuat santri memiliki sarana dan perlengkapan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka mengenal Allah SWT. Disamping itu, kami juga mengharapkan para santri agar menjadi generasi berkualitas penerus masa depan,” sebut Muzakkar saat membacakan teks pidato Plt Gubernur Aceh.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny disela-sela acara peringatan HSN di Bireuen mengharapkan agar para santri dapat terus belajar dalam mengasah kemampuan diri. “Tingkatkan inteligensi di segala bidang, tidak hanya di bidang agama saja, namun juga sains. Kita ingin melihat santri mampu bersaing dan menjadi leader di semua bidang,” pintanya.

Usamah juga mengajak seluruh masyarakat untuk memanjatkan doa agar para alim ulama pimpinan dayah tetap sehat dan diberi kemudahan serta kelapangan, sehingga dapat terus mendidik para santri dalam menggapai Ridha Ilahi. (akh/arm)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Dandim 0103/Aceh Utara Bukber dan Santun Anak Yatim

28 March 2024 - 21:15 WIB

BSI Regional Aceh Dorong Penguatan Transaksi Digital Masjid

28 March 2024 - 19:36 WIB

Sekda Langsa Buka Kegiatan Dialog Penguatan Strategi SBS

28 March 2024 - 15:22 WIB

Tiga Kab di Aceh Dorong Pencapaian Stop Buang Besar Sembarangan

28 March 2024 - 15:00 WIB

Pemkab Aceh Tamiang Gelar Pasar Murah Rp150 Ribu/Paket 

28 March 2024 - 06:21 WIB

Satnarkoba Polres Lhokseumawe Amankan 26 Tersangka dalam 14 Kasus Narkotika

26 March 2024 - 21:50 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE