class="wp-singular post-template-default single single-post postid-39375 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap

LHOKSEUMAWE · 24 Nov 2020 14:06 WIB · waktu baca 1 menit

Delapan Warga ‘Tenggelam’ di Krueng Parang Sikureng


 Delapan Warga ‘Tenggelam’ di Krueng Parang Sikureng Perbesar

Harianrakyataceh.com – Satuan Korem 011/Lilawangsa bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe memberikan pelatihan kepada relawan dalam penangulangan bencana alam. Relawan itu tergabung dalam Tim Penanggulangan Bencana Alam (Gubencal).

Kegiatan itu dimaksudkan sebagai langkah antisipasi dan meningkatkan pengetahuan penanggulangan bencana alam bidang perlindungan sosial. Peserta latihan penanggulangan bencana alam terdiri dari unsur SAR, BPBD, Jurnalis, Dinas Sosial, PMI, Mahasiswa Unimal, Pramuka Peduli, Rapi, dan organisasi lainnya yang ada di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dirangkul untuk menjadi relawan kebencanaan.

Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro melalui Kasi Ops Korem 011/LW Mayor Inf Andri Sagita Putra, usai penutupan latihan Gubencal, di Gampong Parang Sikureng, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Jum’at (20/11) kemarin, mengatakan, kegiatan penting dilaksanakan dalam menghadapi bencana alam.

“Khususnya di Wilayah Korem 011/Lilawangsa merupakan daerah rentan rawan bencana alam, baik bencana kebakaran merupakan bencana paling sering terjadi, diikuti banjir, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, gempa bumi dan tanah longsor,” katanya.

Sebut dia, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam tahun 2020 di Indonesia, sudah terjadi 2059 bencana alam, dan Aceh satu dari lima provinsi yang rentan alami bencana. Seperti di Aceh Tengah dan Bener Meriah sering terjadi longsor, Aceh Utara dan Lhokseumawe kerap banjir, serta sejumlah daerah lainnya juga rawan terjadi kebakaran.

Dikatakannya, dipilihnya lokasi simulasi di Desa Parang Sikureng tersebut karena dari hasil pemetaan wilayah, terdapat beberapa desa di Kecamatan Matang Kuli yang kerap terjadi bencana alam banjir setiap tahunnya.

Menurutnya, kegiatan simulasi tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan setiap unsur terkait dalam menanggulangi bencana alam yang sewaktu-waktu terjadi. “Mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda di seluruh wilayah Indonesia khususnya Aceh,” ucap Kepala Oprasi Bencana Mayor Inf Andri Sagita Putra, dalam relisnya kepada Rakyat Aceh, kemarin.

Adapun rangkaian simulasi latihan penanggulangan bencana alam mengumpamankan sebanyak delapan orang tenggelam di sungai Parang Sikureung Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara. Saat itu, hujan lebat mengguyur kawasan sekitarnya, sehingga luapan deras arus sungai Krueng Keurto merendam sejumlah gampong dan menganyutkan korban warga setempat. (arm/ra)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Meunasah Mesjid Bentuk Koperasi Merah Putih, Siap Sejahterakan Masyarakat

24 May 2025 - 13:59 WIB

Rumah dan Balai Pengajian Rusak Akibat Angin Kencang

24 May 2025 - 11:30 WIB

DPR Aceh Serahkan Dokumen Draft Final Revisi UUPA ke BK DPR RI

23 May 2025 - 21:22 WIB

Perkanalkan BPMA, Nasri Dorong Kolaborasi dengan Bappenas Dukung Proyek CCS/CCUS Arun dan Ekosistem Karbon Kredit

23 May 2025 - 21:02 WIB

Meuseuraya Akbar Pidie 2025, Disambut Antusias Warga Desa Cot Geunduek 

23 May 2025 - 20:27 WIB

Dirlantas Polda Aceh: Ubahlah Cara Pandang, Kecelakaan Bukan Hal Biasa, Tapi Masalah Serius Kita Bersama

23 May 2025 - 18:58 WIB

Trending di UTAMA