class="post-template-default single single-post postid-40680 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Deddy Corbuzier Diangkat Jadi Staf Khusus Menhan Megafactory Baterai Tesla di Shanghai Resmi Beroperasi BNN Aceh Bongkar Jaringan Narkoba Internasional – Sita Ratusan Kilogram Ganja dan Puluhan Kilogram Sabu Mualem – Dek Fadh Dilantik 12 Februari Trump sebut dirinya akan “beli dan miliki Jalur Gaza”

METROPOLIS · 4 Dec 2020 11:05 WIB ·

Lebih Dekat Dengan Museum Aceh, Mengenal Sejarah Sejak Dini


 Lebih Dekat Dengan Museum Aceh, Mengenal Sejarah Sejak Dini Perbesar

BANDA ACEH – Era disrupsi saat ini telah mengubah manajemenbisnis, termasuk museum. Museum di Indonesia dihadapkan pada tantangan untukberkolaborasi, lebih interaktif dan mendekatkan diri denganmasyarakat. Langkah itu pulayang dilakukan Museum Aceh dengan menggelar anekakegiatan agar keberadaannya lebih dikenal secara universal.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin mengatakan museum yang merupakan tempat untuk mengoleksi benda benda bersejarah memang harus berusaha untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.
“Keberadaannya tidak saja sebagai objek wisata, tapi juga menjadi sumber ilmu pengetahuan,” katanya.

Karena itu, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat agar memanfaatkan keberadaan Museum Aceh untuk menggali sejarah, sekaligus mengenal benda-benda peninggalan leluhur.

“Jadi, keberadaan museum sangat penting karena memiliki tanggung jawab dan fungsi untuk melestarikan, membina, sekaligus mengembangkan budaya masyarakat, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud,” katanya.

Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab dan fungsi tersebut, dalam tahun ini berbagai kegiatan dilaksanakan di Museum Aceh. Diawali sosialisasi museum dengan pemanfaatan koleksi melalui media foto.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2020 itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM Pegawai Museum Aceh dan Tim humas lingkar Disbudpar Aceh dalam pemotretan koleksi.

Selanjut digelar Pameran Masterpiece Koleksi Museum Aceh dengan mengangkat tema “Pusaka Ceudah Keuneubah Maja” pada 10 Agustus 2020.

Pameran temporer koleksi masterpiece Museum Aceh itu dilaksanakan secara virtual. Koleksi yang dipamerkan sekitar 65 koleksi, dari berbagai jenis perhiasan, naskah kuno hingga beberapa benda-benda peninggalan raja-raja Aceh.

Acara ini dihadiri oleh narasumber yang terdiri dari Illiza Sa’aduddin Djamal (Anggota Komisi X DPR RI), H Harun Keuchik Leumik (Kolektor benda bersejarah Aceh) dan Dr Husaini Ibrahim MA (Arkeolog dan Sejarawan Aceh). Acara dibuka langsung oleh Kadisbudpar Aceh Jamaluddin SE MSi Ak.

Lalu menggelar Lomba Edukatif Cultural Museum Aceh (Lomba Cerdas Cermat Tingkat SLTP) pada 24 September 2020. Lomba Cerdas Cermat Museum dengan peserta SLTP sederajat se-Kota Banda Aceh ini juga dilaksanakan secara daring.Dalam lomba ini, Juara 1 diraih MTsN Model Banda Aceh, Juara 2 diperoleh SMPN 6 Banda Aceh, dan Juara 3 diraih SMPN 19 Percontohan Banda Aceh.

Untuk juara pertama menjadi perwakilan Aceh di tingkat nasional yang dilaksanakan secara daring. Lalu Museum Aceh menjadi tuan rumah pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat Museum SMP/MTs Tingkat Nasional 2020 dengan tema “Generasi Cerdas Berkarakter” pada 07 Oktober 2020.

Lomba Cerdas Cermat Museum dengan peserta SLTP sederajat se-Indonesia yang dilaksanakan secara daring ini, perwakilan Aceh diwakili oleh MTsN Model Banda Aceh. Digelar pula Lomba Bercerita Museum Aceh 2020 untuk tingkat SLTA sederajat pada 27 Oktober 2020.

Lomba ini diikuti siswa/i SLTA sederajat se Provinsi Aceh. Peserta yang mendaftar berjumlah 50 orang harus memilih materi cerita yang telah ditentukan, yang terdiri dari Sultan Iskandar Muda, Laksamana Malahayati, Radio Rimba Raya, dan Pesawat Seulawah RI 001. Perlombaan ini juga dilakukan secara virtual.

Teranyar, Museum Aceh menggelar Lomba Permainan Tradisional SD Sederajat pada 2-3 November 2020. Lomba permainan tradisional tersebut diikuti siswa/i SD sederajat dengan dua kategori, yakni permainan Gaseng (Putra) dan Seureumbang Keong (Perempuan). Perlombaan dilaksanakan di Museum Aceh dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak mengundang penonton ataupun supporter.

Pada Selasa (24/11/2020) Sejumlah anak-anak usia sekolah dasar dan taman kanak-kanak berbaris mengikuti arahan pemandu museum. Mereka dengan seksama memperhatikan benda-benda sejarah di Museum Aceh, Siswa-siswi dari 12 SD dan dua TK di kota Banda Aceh itu mengikuti kegiatan mengenal sejarah dan budaya Aceh.

Mereka diajak berkeliling museum. Mulai dari melihat batu nisan, mengenal rumah adat Aceh dan membaca buku sejarah. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan pihak Museum Aceh. Namun, di masa pandemic ada pengurangan kuota sekolah dasar yang diundang.

Meski suasana masih ditengah pandemi covid-19, tidak menyurutkan semangat para siswa-siswi untuk mengenal sejarah dan budaya daerahnya.

Kepala Museum Aceh Mudha Farsya mengharapkan, dengan beragam kegiatan dan lomba tersebut maka khalayak ramai semakin mengenal keberadaan Museum Aceh. “Kami juga mengajak generasi muda atau para milenial untuk lebih akrab dengan Museum Aceh,” ajaknya. (ra)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Petugas Operasi Keselamatan Seulawah 2025 Temukan Ban Belakang Kenderaan HiAce dan L300 Botak

11 February 2025 - 18:12 WIB

Tantangan Menghapus Predikat Aceh sebagai Provinsi Termiskin, Bagaimana Strateginya?

10 February 2025 - 16:05 WIB

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Berlalulintas, Polda Aceh Gelar Operasi Keselamatan

10 February 2025 - 15:53 WIB

Siswa SMAN 14 Terpilih Duta Siswa Tingkat Nasional

10 February 2025 - 10:54 WIB

Peringati HPN 2025, Firdaus: Moment Bersatunya Masyarakat Pers, Kembali Pada Hakikat Pers Indonesia

10 February 2025 - 10:28 WIB

BEM Nus Wilayah Aceh secara Tegas Menolak Revisi KUHAP

9 February 2025 - 21:21 WIB

Trending di METROPOLIS