LHOKSUKON (RA) – Banjir di wilayah Kabupaten Aceh Utara, tidak saja terdampak kepada belasan ribu jiwa. Infrastruktur kepentingan umum seperti jalan pun mengalami kerusakan sepanjang 26,9 kilometer.
Kerusakan jalan terparah terjadi di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Syamtalira Bayu sepanjang 2.700 meter. Sawang 1.000 meter, Tanah Luas 8.000 meter, Baktiya Barat 5.300 meter dan Lhoksukon.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Lhoksukon terdapat tiga titik yaitu dari Meunasah Blang-Alue Bendera sepanjang 1.900 meter. Kemudian KM 3-Simpang Buket Hagu, 3.500 meter dan Alue Leuhop-Buket Hagu sepanjang 4.500 meter.
“Data kerusakan hasil rekapitulasi per 5 hingga 9 Desember 2020,” kata Kepala Dinas PUPR Aceh Utara, H Edi Anwar yang dikonfirmasi Rakyat Aceh, Senin (14/12).
Melihat kondisi jalan sepanjang 26,9 km itu masuk katagori rusak berat, maka dana pun untuk memperbaiki mencapai Rp 63.4 miliar.
14 Jembatan Rusak
Ketika disinggung jumlah jembatan mengalami rusak? Edi Anwar mengatakan ada 14 jembatan. Ini sudah termasuk jembatan Darussalam-Lhok Kliet di Geuredong Pase. Usulan pun ke provinsi untuk membuat jembatan Baiyle dengan panjang 67 meter. Sedangkan biaya diperkirakan mencapai Rp 23 miliar.
Total kerusakan jembatan di Aceh Utara, mencapai Rp 75,193 miliar. Dengan demikian, jembatan dan jalan membutuhkan dana mencapai Rp 138 miliar. (ung/min)