harianrakyataceh.com – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah mulai menggagas pembentukan Relawan Penanggulangan Bencana (PB) Kota Banda Aceh.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh melalui Kabid. Pencegahan dan Kesiapsiapsiagaan BPBD Kota Banda Aceh, Sabri, S. Sos menyampaikan gagasan ini muncul dikarenakan pasca Pelatihan 1000 peserta relawan covid-19 kota Banda Aceh dan Aceh Besar Program BNPB tahun 2020 yang di laksanakan di salah satu hotel di Banda aceh.
Dikatakan, dimana 70 persen yang ikut dalam pelatihan tersebut adalah dari unsur perwakilan masyarakat Kota Banda Aceh di 9 kecamatan dan 90 gampong dalam wilayah kota Banda Aceh dan lembaga atau organisasi di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Lebih lanjut Sabri menyampaikan jauh sebelumnya sudah terpikirkan untuk membentuk “Relawan Penanggulangan Bencana (PB) Kota Banda Aceh. Akan tetapi dikarenakan ada kendala dan hambatan yang terjadi sehingga belum bisa terbentuk.
“Ini merupakan kesempatan bagus yang harus kita manfaatkan dimana peserta yang kita minta dan dikirim untuk mengikuti pelatihan relawan covid=19 kebanyakan dari unsur masyarakat gampong timbul inisiasi untuk kita rangkul dalam satu ikatan “Relawan PB Kota Banda Aceh” saat masuk keruang ke ruang minta kesempatan waktu selama 5 menit pada Lionsion Offiicer (LO) untuk menyampaikan gagasan tesebut kepada peserta menyambut baik dan setuju untuk dijadikan anggota Relawan Kota Banda Aceh,” jelas Sabri, Kamis (17/12).
Salah satu yang disampaikan untuk menggugah peserta membangkitkan jiwa kerelawan pada peserta dimana mereka yang dikirim oleh keuchik merupakan orang orang pilihan, sabri juga menyampaikan arti relawan bermula dari kata “Sukarela” artinya berbuat dengan ikhlas dan tanpa unsur paksanaan dan pamrih. Sehingga membuat peserta mendukung dan siap bekerja kemanuasian sebagai anggota relawan PB kota Banda Aceh.
Sabri juga menyampaikan Banda Aceh merupakan salah satu kota yang ditimpa wabah pendami civid-19 yang terjadi tahun 2019 yang dimulai dari wuhan china dan saat Ini sudah menyeluruh dunia sampai ke Banda Aceh.
“Ini merupakan salah satu bencana non-alam, kita tidak tutup mata dimana aceh merupakan julukan laboratoruim bencana dimana yang sering terjadi baik gempa bumim tsunami besar yang melanda Banda Aceh dan sekitarnya tahun 2004, dan bencana lainnya kemungkinan bisa terjadi diluar kemampuan kita memprediksinya, oleh karena itu kita sebagai manusia yang diberi akal wajib berusaha untuk menyelamatkan diri dari ancaman ancaman bencana yang kemungkinan sewaktu waktu bisa terjadi,” kata Sabri.
Dengan terbentukanya Relawan PB ini innformasi dapat cepat tersampaikan pada masyarakat bawah yaitu gampong sehingga tindakan keputusan bisa diambil cepat dalam menyelamatan diri dari bencana terjadi. (rus)