BIREUEN (RA) – Makam Habib Abdurrahman bin Alwi Alhabsyi atau dikenal Habib Bugak terletak di Desa Pante Peusangan, Bugak, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen kembali menjadi sorotan. Warga Peusangan kembali keluhkan kondisi jalan (lorong) menuju makam Habib Bugak yang sering becek bahkan berlumpur di musim hujan.
Keuchik Desa Pante Peusangan, Saiful Azmi turut di dampingi Keuchik Desa Pante Paku dan Keuchik Desa Kambuk beserta ahli kunci keturunan Habib Bugak ketujuh kepada Rakyat Aceh, Senin (4/1) mengatakan, kondisi jalan dari Simpang Empat Matang ke Desa Pante Peusangan beraspal dan mulus. Namun berbanding terbalik dengan kondisi jalan (lorong) menuju makam Habib Bugak, masih sangat sempit dan belum teraspal. Sehingga, kondisi jalan selalu becek bahkan berlumpur di musim hujan.
Saiful menyebutkan, sebagai warga Bireuen, kita patut bersyukur karena memiliki wakaf Habib Bugak yang memang diperuntukkan bagi bangsa Aceh dan manfaatnya tak akan pernah terputus selama Allah masih mengizinkan kita untuk mengunjungi Mekkah.
Seperti kita ketahui bahwa setiap tahunnya saat menunaikan ibadah haji, warga Aceh yang menunaikan haji akan diberikan uang pengganti sewa rumah dari pengelola Baitul Asyi, yakni sekitar Rp 4,5 juta/jamaah. Ini merupakan berkah tersendiri yang diberikan Allah kepada warga Aceh melalui hamba-Nya yang tak lain adalah Habib Bugak Aceh yang berhati dermawan.
“Kita berharap kepada Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar, S.Sos agar terus memperjuangkan pembangunan jalan ke makam Habib Bugak, supaya segera di bangun oleh pemerintah, agar memudahkan penziarah berkunjung ke makam Habib Abdurrahman bin Alwi. Apalagi mengingat makam ini sudah dijadikan situs cagar budaya bersejarah,” ujar Keuchik Gampong Pante Peusangan.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Rusyidi mukhtar, alias Ceulangiek saat disambangi ke ruangan kerjanya, Selasa (5/1) menyebutkan, pihaknya siap mendukung dan memperjuangkan pembangunan jalan menuju ke makam Habib Bugak yang belum diaspal sekitar 200 meter.
Makam tersebut, sebut Ceulangiek, merupakan salah satu kawasan persembunyian eks combatan GAM masa konflik Aceh. Sudah sepatutnya, pemangku kepentingan mempedulikan cagar budaya bersejarah kebanggaan masyarakat Bireuen ini.
“Kami berharap kepada Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani atau Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk sesegera mungkin memperbaiki jalan menuju ke makam Habib Bugak,” pinta Rusyidi. (akh/icm)