Harianrakyataceh.com – Kehadiran Rumoh Gizi Gampong menjadi ujung tombak untuk memberikan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Utamanya untuk menyadarkan masyarakat supaya melakukan upaya-upaya agar anak-anak Aceh terhindar dari stunting.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, saat meninjau pelaksanaan kegiatan Rumoh Gizi Gampong Merduati, di Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh, Kamis, (21/1/2021). “Kerja ahli gizi, kader posyandu, PKK, sudah cukup baik di Rumoh Gizi Merduati ini, dukungan keuchik pun sangat luar biasa. Ini perlu terus dilanjutkan,”kata Dyah.
Dyah berharap, seluruh kader dan pengurus Rumoh Gizi dapat terus mengawal dan memantau perkembangan setiap anak yang ditangani di tempat tersebut. Dengan demikian, intervensi dari Rumoh Gizi dapat memberikan efektivitas yang memadai terhadap gejala stunting dan kurang gizi yang dialami balita.
Kepada para kader Rumoh Gizi, Dyah juga berpesan agar mereka lebih menggencarkan langkah promotif dan edukasi kepada masyarakat terkait langkah pencegahan stunting. Ketimbang harus melakukan upaya penanggulangan bagi anak balita yang sudah terlanjur mengalami stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Dyah juga berbincang langsung dengan sejumlah ibu dari anak-anak balita yang mendapatkan layanan Rumoh Gizi. Ia juga menyuapi langsung makanan kepada anak-anak balita itu.
Pengurus Rumoh Gizi Gampong Merduati, Ita Mardiana, mengatakan, mereka yang mendapatkan layanan Rumoh Gizi adalah ibu hamil dan balita yang mengalami gizi buruk dan stunting di Gampong Merduati. Di tempat tersebut nantinya mereka akan diberikan asupan bergizi. “Rumoh Gizi ini sudah berjalan setahun lebih, setiap bulannya kami membuka empat kali layanan. Di setiap layanan ibu hamil dan balita dapat menikmati asupan bergizi yang sesuai dengan standar kesehatan untuk tercegah dari stunting,”kata Ita.
Sementara itu, Keuchik Gampong Merduati, Muchtar, mengatakan, pihaknya memberi dukungan penuh untuk penanggulangan stunting di gampong yang ia pimpin. Bahkan pada tahun ini ia menganggarkan dana yang lebih besar untuk penanganan stunting dibanding tahun 2020 lalu. “Setidaknya ada 25 balita yang mengalami stunting di gampong kami. Dengan segala kemampuan, kami bertekad memaksimalkan pelayanan Rumoh Gizi untuk menakan angka stunting,”kata Muchtar. [ra]