class="post-template-default single single-post postid-44925 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Danrem Lilawangsa Gelar Lomba Syiar Islam Antar Prajurit TNI Lebih dari 400 warga Gaza tewas akibat serangan besar-besaran Israel Sawah Aceh Masuk Dalam Perlindungan Pemerintah Didampingi Camat Azhari, SCN Salurkan Bantuan dari KitaBisa Kepada Balita Alami Penyakit Langka Di Simeulue, Capai 7.647 Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan 

NANGGROE TIMUR · 4 Mar 2021 14:26 WIB ·

Tiga Hektar Sawah Dijadikan Pola Organik


 Tiga Hektar Sawah Dijadikan Pola Organik Perbesar

IDI (RA) – Petani asal Gampong Paya Bili Sa, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur, telah menyediakan lebih kurang tiga hektar area sawah untuk penanaman padi organik.
Pola pendampingan dari Forum Petani Organik Rakan Pak Tani Aceh nantinya akan menjadi rujukan bagi petani disana dalam pengelolaannya.

“Area seluas ini sengaja kita sediakan untuk dijadikan kawasan padi organik. Pendampingan dari forum petani organik ini adalah hal yang sudah ditunggu-tunggu oleh petani disini,” ucap Hasan, salahsatu petani saat disambangi Forum Petani Organik Rakan Pak Tani Aceh, Selasa (2/3).

Hasan berujar pemupukan tanaman padi yang ia terapkan masih berketergantungan pada pupuk kimia, justru demikian ia sangat berharap adayan pendampingan maksimal sehingga memberi jalan keluar terhadap problema yang di hadapi petani selama ini.

Hasan menyebutkan, kelangkaan pupuk kimia khususnya pupuk bersubsidi juga menjadi persoalah serius selama ini bagi petani. Ketersediaan yang tidak jelas membuat petani terpaksa menunggu sehingga keterlambatan masa pemupukan untuk padi.

Permasalahan lain sambung Hasan, serangan hama dan penyakit lainya yang membuat pertumbuhan padi tergangu juga kerab menjadi kendala. Walaupun penanganan dilakukan melalui pestisida sintetik belum membuahkan hasil.

“Persoalan-persoalan seperti ini yang sering terjadi ditengah petani. Untuk itu pelan- pelan kita ingin keluar dari pola kimia karena kita yakin pola organik ini memudahkan petani dan juga ekonomis,” papar Hasan.

Hal senada juga disampaikan Jaluddin, ia mengaku lelah berketergantungan dengan pupuk kimia yang dipasarkan. Bahkan untuk beralih ke organik ia mengkolabarasikan pemupukan antara kimia dan pupuk alami yang diracik sendiri dari jerami.

“Pelan-pelan saya tidak lagi menggunakan kimia. Maka pendampingan pola organik sangat-sangat perlu dan segera mungkin untuk dilaksanakan,” ujar Jalaluddin seraya berharap pendampingan pengelolaan organik nantinya mampu menunjang produksi padi yang melimpah.

Ketua Forum Petani Organik Rakan Pak Tani Aceh, Zulfan atau disapa Pak Tani mengapresiasi langkah petani gampong Paya Bili Sa, untuk itu ia akan serius memberikan pendampingan pola organik kepada petani disana. apalagi program pendampingan merupakan misi yang selaras dengan organisasi yang ia pimpin.

“Ini merupakan tugas dan tantangan baru bagi forum kita. Pergerakan dengan suka rela ini menjadi semangat untuk memberikan pemahaman pola organik secara meluas kepada masyarakat,” katanya. (mol/bai)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Persiapan Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran, Kapolda Aceh Soroti Hal Ini

19 March 2025 - 21:58 WIB

Momentum TMMD ke-123, Eks Kombatan GAM Serahkan Senjata Api ke Dandim Bireuen

19 March 2025 - 18:46 WIB

Ketua DPW PKS Aceh: Abu Razak, Sosok Gigih dan Pemersatu

19 March 2025 - 16:20 WIB

Lebih dari 400 warga Gaza tewas akibat serangan besar-besaran Israel

19 March 2025 - 14:55 WIB

Tiga Sebab yang Membatalkan Pahala Puasa

19 March 2025 - 14:55 WIB

Sawah Aceh Masuk Dalam Perlindungan Pemerintah

19 March 2025 - 14:46 WIB

Trending di NASIONAL