Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

METROPOLIS · 28 Mar 2021 16:01 WIB ·

USK LATIH WARGA PEUNAYONG PRODUKSI PUPUK CAIR


 USK LATIH WARGA PEUNAYONG PRODUKSI PUPUK CAIR Perbesar

HARIANRAKYATACEH.COM – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Syiah Kuala pada Rabu, 24 Maret 2021, melatih 15 orang warga Gampong Peunayong, Kota Banda Aceh untuk memproduksi pupuk cair dari sampah organik setempat. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Keuchik Gampong Peunayong dan dibuka oleh T. Sabri Harun S. Ag, Keuchik Gampong Peunayong.

Dalam sambutannya Sabri mengungkapkan bahwa sampah merupakan masalah besar yang ada di Gampong Peunayong. Aktifitas pasar tradisional dan rumah tangga berdampak nyata terhadap banyaknya sampah yang dihasilkan oleh gampong kami, ujarnya. Kami juga terus berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung program Pemerintah Kota Banda Aceh mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh warga, lanjut Sabri.

Tim Pengabdian Masyarakat USK yang beranggotakan Wahyu Rinaldi, Nasrul dan Suraiya mencoba memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh Gampong Peunayong dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos cair. Peunayong memiliki potensi limbah organik yang melimpah untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi ucap Nasrul, Guru Besar di Jurusan Teknik Kimia USK, yang ikut terlibat pada kegiatan tersebut.

Kegiatan pelatihan dipandu oleh Wahyu dan Suraiya yang dimulai dengan memberikan informasi tentang manfaat, bahan baku dan peralatan yang digunakan, serta cara pembuatan pupuk organik cair. Wahyu menyebutkan bahwa pupuk organik cair dapat dibuat dari beragam limbah organik misalnya sisa sayur dan buah, air kelapa, sabut kelapa, air cucian beras, nasi basi, daun kering, kotoran hewan yang dihasilkan oleh rumah tangga dan pasar. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam komposter anaerob, yang diberikan oleh Tim Pengabdi, agar diurai oleh mikroba. Suraiya juga menambahkan bahwa dibutuhkan waktu 2 hingga 3 minggu untuk mengubah sampah organik menjadi pupuk cair dan selama proses berlangsung isi komposter perlu diaduk satu hari sekali untuk melepaskan panas dan gas yang dihasilkan dari proses penguraian yang terjadi di dalam komposter.

Melalui kegiatan pengabdian ini Tim USK berharap masyarakat Gampong Peunayong dapat meningkatkan kualitas lingkungan, mendukung kemandirian dan ketahanan pangan gampong dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik, tutup Wahyu.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Bea Cukai Gagalkan Pengiriman 9.600 Batang Rokok Ilegal

18 April 2024 - 19:25 WIB

Wakil Ketua Gapensi Aceh Apresiasi Pj Gubernur Lobi Pusat Wujudkan Pembangunan di Aceh

18 April 2024 - 17:07 WIB

Pj Bupati Iswanto Hadiri Launching KBN Polresta Banda Aceh di Gampong Pasie Lubuk

18 April 2024 - 16:08 WIB

Walau Dijaga Ketat Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Terus Kabur

18 April 2024 - 14:42 WIB

Sopir Lupa Tarik Rem Tangan, Truk Meluncur di Jalan Tol

18 April 2024 - 14:36 WIB

Khatib Jum’at di Masjid Agung Kota Sabang, Tgk Alwy Al Khalidi Sampaikan Strategi Raih Kebahagiaan Dunia Akhirat

18 April 2024 - 10:59 WIB

Trending di METROPOLIS