Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

INTERNASIONAL · 9 Apr 2021 17:38 WIB ·

Kota Firaun Mesir Kuno Ditemukan di Dekat Luxor


 Situs arkeologi Abydos, Sohag, Mesir (ANTARA /REUTERS/Mohamed Abd El Ghany) Perbesar

Situs arkeologi Abydos, Sohag, Mesir (ANTARA /REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

HARIANRAKYATACEH.COM – Para arkeolog pada Kamis (8/4) mengatakan bahwa mereka telah menemukan kota Firaun kuno besar. Tempat tersebut tidak terlihat selama berabad-abad, walau terletak di dekat beberapa monumen paling terkenal di Mesir.

’’Kota itu dibangun lebih dari 3.400 tahun yang lalu pada masa pemerintahan mewah Amenhotep III, salah satu firaun paling kuat di Mesir,’’ kata Zahi Hawass, arkeolog Mesir yang mengawasi penggalian, seperti dikutip Antara dari Reuters.

Tim penggali mulai mencari kuil kamar mayat dekat Luxor pada September, tetapi dalam beberapa pekan menemukan beberapa formasi batu bata lumpur di segala arah, kata Zahi Hawass dalam sebuah pernyataan.

Mereka menemukan kota yang terpelihara dengan baik yang memiliki dinding dan ruangan yang hampir lengkap dipenuhi dengan peralatan kehidupan sehari-hari bersama dengan cincin, scarab (jimat berbentuk kumbang), bejana tembikar berwarna, dan batu bata lumpur dengan segel stempel berukir milik Amenhotep. ’’Jalan-jalan kota diapit oleh rumah-rumah yang beberapa dindingnya setinggi tiga meter,’’ kata Hawass.

Penggalian terletak di Tepi Barat Luxor dekat Colossi of Memnon, Medinet Habu, dan Ramesseum, atau kuil kamar mayat Raja Ramses II, yang terletak tidak jauh dari Lembah Para Raja. ’’Ini adalah penemuan yang sangat penting,’’ kata Peter Lacovara, direktur Badan Dana Warisan dan Arkeologi Mesir Kuno yang berpusat di Amerika Serikat.

Lacovara mengatakan, bahwa kondisi pelestarian dan jumlah barang dari kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam penggalian dekat Luxor itu mengingatkannya pada suatu penggalian terkenal lainnya.

’’Ini semacam Pompeii Mesir kuno dan menunjukkan kebutuhan kritis untuk melestarikan daerah ini sebagai taman arkeologi,’’ kata Lacovara, yang telah bekerja di kawasan istana Malqata selama lebih dari 20 tahun tetapi tidak terlibat dalam penggalian.

Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M.

’’Situs arkeologi dekat Luxor itu berisi sejumlah besar oven dan tungku pembakaran untuk membuat kaca dan keramik mengkilap, bersama dengan puing-puing ribuan patung,’’ kata Betsy Bryan, seorang pakar tentang pemerintahan Amenhotep III.

’’Hanya untuk menemukan pusat-pusat manufaktur telah membuka detail tentang bagaimana orang Mesir bisa melakukan apa yang mereka lakukan di bawah penguasa besar dan kaya seperti Amenhotep III. Ini akan membawa lebih banyak pengetahuan untuk tahun-tahun yang akan datang,’’ urai Bryan.

Kota Mesir kuno yang ditemukan itu meluas ke barat ke desa pekerja kuno Deir el-Medina, kata Hawass. Menurut referensi sejarah, kota itu termasuk tiga istana Amenhotep III dan pusat administrasi dan industri kekaisaran, ujar Hawass menambahkan. 

 

SUMBER : JAWA POS

 

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

27 March 2024 - 13:58 WIB

Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhirnya Disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, AS Pilih Abstain

26 March 2024 - 14:13 WIB

Biadab! Tak Kapok Dikecam, Israel Kini Lancarkan Operasi Militer Baru di Khan Younis, Gaza selatan

25 March 2024 - 14:21 WIB

Pj Gubernur Bustami Minta Panita Besar Wilayah Aceh Pacu Persiapan PON

16 March 2024 - 16:48 WIB

20 Warga Palestina Tewas, 155 Luka-luka Akibat Ditembaki Tentara Israel saat Menunggu Bantuan di Jalur Gaza

15 March 2024 - 14:42 WIB

520.000 Warga Zionis Israel Tercatat Menderita Gangguan Mental Sejak 7 Oktober

14 March 2024 - 14:13 WIB

Trending di INTERNASIONAL