HARIANRAKYATACEH.COM – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kabupaten Aceh Barat mencium, ada indikasi pasokan bahan bakar minyak dari PT Pertamina untuk aktivitas penambang emas ilegal di Kabupaten Aceh Barat.
“Dugaan ini tercium, karena kami sudah beberapa kali menerima laporan dari masyarakat setempat tentang adanya mobil tanki dengan berpadu putih dan biru melakukan pembongkaran minyak ke area penambangan,” ucap Hamdani Selasa (27/4).
Berdasarkan data yang diperolehnya, ia menyebutkan ada beberapa unit mobil tanki paduan putih biru yang terlalu sangat saring masuk secara bergantian menuju area tambang ilegal.
“Ini bukan hanya mengada-ngada aja. Kita itu pernah mendapat data berupa foto mobil dengan paduan warna putih dan biru di sana. Mobil bertulisan nama sebuah perusahaan mitra PT Pertamina dalam penyaluran minyak industri,” beber Hamdani.
Kebiasaannya, sambung YARA, jika ada mobil demikian yang merupakan perusahaan mitra PT Pertamina, bertugas mengangkut BBM jenis industri yang dibeli langsung dari pihak Pertamina.
“Bisa jadi selama ini BBM aktivitas penambangan emas ilegal di Aceh Barat, di dukung Pertamina,” kajiannya.
Pemikiran Hamdani, jika tidak ada pasokan BBM dalam skala besar atau adanya dukungan dari Pertamina, tentu rutinitas penambang emas ilegal yang selama ini beroperasi di beberapa Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat, bakalan tidak dapat beroperasi atau macet total.
Karena setiap alat berat yang selama ini beroperasi membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) yang cukup banyak, baik untuk menjalankan escavator maupun asbuk.
“Jika hanya mengandalkan minyak yang dibeli di SPBU, tidak mungkin mencukupi. Coba saja anda itung-itung sendiri,” jelas Hamdani sambil bertanya.
Sementara informasi yang terangkum YARA, jumlah alat berat yang beroperasi pada titik tambang ilegal, mencapai ratusan unit. Tentu saja tidak akan cukup jika mengandalkan pasokan BBM bersumber dari enceran SPBU.
“Indikasi ada oknum Pertamina yang nakal sangat kental tercium, kan?” argumen Hamdani.
jika pun ada pasokan minyak subsidi yang dibeli dari SPBU, maka tidak akan mungkin cukup dari seluruh SPBU yang ada di Aceh.
YARA meminta PT Pertamina dapat membuktikan jika memang tidak dalam praktik haram ini, dengan tidak mendukung pasokan minyak dalam skala besar bagi para penambang emas ilegal di Kabupaten Aceh Barat dengan cara melakukan pengawasan ketat.
Hamdani menyarankan, pengawasan jangan hanya dilakukan di SPBU saja, tapi juga terhadap mobil-mobil tanki pengangkut minyak solar industri dan subsidi, dengan sesekali terjun ke lokasi bersama aparat Kepolisian.
Pertamina juga berhak mengambil tindakan jika menemukan banyak drum minyak penampung solar skala besar yang dicurigai sebagai tempat penimbunan di kawasan yang berdekatan dengan lokasi tambang ataupun langsung di lokasi tambang.
Jika upaya penertiban ini tidak dilakukan, Hamdani tersenyum sambil berucap, sangat jelas publik telah dapat menyimpulkan jika PT Pertamina, benar-benar menjadi pendukung utama sebagai pemasok BBM terhadap aktivitas penambangan emas ilegal di Aceh Barat.(den)