Harianrakyataceh.com – Kantor berita Turki Anadolu Agency pada Rabu meminta kantor berita internasional lainnya menunjukkan solidaritas terhadap serangan kekerasan oleh polisi Israel terhadap jurnalis di Yerusalem.
“Saat menjalankan tugas profesionalnya, empat wartawan kami mengalami cedera serius. Wartawan kami yang melaporkan kejadian di lapangan sambil tetap berpegang pada prinsip jurnalistik menghadapi situasi yang menakutkan,” kata Serdar Karagoz, direktur jenderal Anadolu Agency, di surat ke kantor berita lainnya.
Surat tersebut dikirim ke European Alliance of News Agencies (EANA), Organization of Asia-Pacific News Agencies (OANA), Alliance of Mediterranean News Agencies (AMAN), dan Association of the Balkan News Agencies – Southeast Europe (ABNA-SE).
Karagoz mendesak kantor berita internasional berdiri dalam solidaritas dengannya saat Anadolu Agency menjalankan tugas jurnalistik “di masa-masa sulit ini”.
Anadolu Agency, didirikan pada 1920, adalah kantor berita global terkemuka yang beroperasi di seluruh dunia.
Anadolu Agency melayani pelanggan di lebih dari 100 negara, menjangkau 6.000 outlet berita di seluruh dunia dalam 13 bahasa setiap hari.
Anadolu Agency adalah pembela HAM yang kuat dalam memberikan dan menerima informasi.
Badan ini percaya bahwa adalah hak asasi manusia untuk membiarkan jurnalis melakukan aktivitas mereka dengan bebas dan aman.
Ditargetkan saat meliput
Turgut Alp Boyraz, editor berita Timur Tengah Anadolu Agency, ditembak dua kali oleh polisi Israel pada dua insiden terpisah saat meliput peristiwa baru-baru ini.
Boyraz, seorang jurnalis veteran dengan pengalaman delapan tahun dengan Anadolu Agency, ditembak di kaki dengan peluru plastik Jumat lalu saat meliput serangan di Masjid Al-Aqsa Haram al-Sharif di daerah pendudukan Yerusalem Timur.
Pada Senin, dia kembali ditembak di kaki dengan dua peluru karet dalam serangan polisi Israel lainnya.
Dia adalah satu dari empat jurnalis Anadolu Agency yang diserang oleh polisi Israel.
Koresponden Anadolu Agency Esat Firat, yang telah bekerja untuk agensi tersebut sejak 2016, dan dua fotografer menjadi sasaran pada Senin saat meliput serangan pasukan keamanan Israel terhadap jamaah Masjid al-Aqsa.
Fayez Abu Rumaila, jurnalis foto Anadolu Agency di daerah pendudukan Yerusalem Timur, diserang secara brutal oleh pasukan pendudukan Israel saat meliput bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Mustafa AlKharouf, jurnalis foto Anadolu Agency lainnya yang telah meliput Yerusalem sejak 2017, mengatakan dia terkena peluru karet di dada saat memberikan bantuan kepada petugas medis yang terluka.
AlKharouf mengatakan pasukan Israel mendorong mereka keluar Masjid Al-Aqsa.
Selanjutnya, ketika dia meninggalkan Kota Tua Yerusalem dan menuju kendaraannya di dekat tembok Pemakaman Al-Rahma, dia menemukan seorang petugas medis terluka oleh pecahan peluru dari granat setrum. (aa.com.tr)