HARIANRAKYATACEH.COM – Agresi militer yang dilakukan sejak 10 Mei oleh Israel kepada Palestina akhirnya dihentikan pada 21 Mei lalu. Gencatan senjata ini dibutuhkan, mengingat banyaknya korban jiwa yang berjatuhan di kedua belah pihak lebih dari 250 jiwa, kebanyakan di wilayah Gaza.
Atas gencatan senjata itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan bahwa ini kabar baik. Namun, ia tidak meyakini Israel akan betul berhenti menggempur Palestina.
“Saya tidak percaya Israel akan benar-benar berhenti untuk mencaplok dan merampas tanah serta menjajah rakyat dan bangsa Palestina,” ungkap dia dalam keterangannya, Minggu (23/5).
Sebab menurutnya, yang namanya penjajah itu tidak pernah bisa dipercaya. Di mana Indonesia juga pernah punya pengalaman panjang dan pahit di masa penjajahan Belanda.
Salah satu contohnya adalah ketika Belanda melakukan perang dengan kaum Padri di Sumatera Barat, pada 1825 gencatan senjata dilakukan karena Belanda tengah menghadapi perlawanan Pangeran Diponegoro di wilayah Jawa. Akan tetapi, pada 1833, Belanda kembali menyerang kaum Padri, hingga akhirnya pasukan yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol itu pun kalah. Oleh karenanya, ia meminta agar tidak terlalu kepada siasat Israel ini.
“Kita sebagai bangsa yang cinta damai tentu saja senang dengan adanya gencatan senjata antara Israel dan Palestina, karena itu berarti tidak akan ada lagi pertumpahan darah di wilayah tersebut. Tapi saya tidak percaya,” pungkasnya.