HARIANRAKYATACEH.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama keluarga menonton film tentang tokoh pejuang Aceh Cut Nyak Dhien di bioskop, Minggu (23/05/2021).
Lewat laman Facebooknya, Anies membagikan pengalaman dirinya bersama keluarga menonton film perjuangan rakyat Aceh tersebut.
“Jangan pernah kau khianati negeri ini!”
Itu kalimat terakhir yang keluar dari Cut Nyak Dhien di film ini. Badannya renta tapi imannya kokoh. Matanya rabun tapi hatinya jernih. Pakaiannya gelap tapi sinar mukanya cerah.
Tjoet Nja’ Dhien adalah kisah perempuan tangguh. Dia memancarkan aura kecemerlangan hati dan keteguhan iman. Pancaran yang membuat ribuan terpanggil untuk perang sabil. Gema Takbir bergema di hutan dan pilihan yang dia tawarkan sederhana: Menang atau Syahid.
Tontonlah film ini. Resapi kisahnya. Refleksikan kondisinya. Bayangkan bila kita hidup di masa itu: ada di pihak manakah kita berada? Sanggupkah kita pilih jalan terjal tapi mulia? Jalan perjuangan? Sanggupkah?
Bagi yang saat ini sudah bisa hidup nyaman, sejahtera di negeri ini. Ingatlah bahwa di bawah kenyamanan saat ini, ada pondasi yang dibentuk dari jutaan orang tak dikenal yang menghibahkan nyawanya sebagai ongkos untuk negeri ini bisa merdeka.
Menonton beberapa kali saat film ini keluar pertama kali di tahun 1988. Saat itu masih duduk di bangku SMA, menonton di Bioskop Mataram, Yogyakarta. Kini film Tjoet Nja’ Dhien diputar ulang. Getaran semangat dalam film ini masih tetap kuat.
Eros Djarot memang fenomenal. Dia sanggup mengejawantahkan gelora heroik masa itu menjadi rangkaian gambar dan narasi yang dahsyat. Dia serap gelora perjuangan rakyat Aceh, lalu dipancarkannya dalam berbagai adegan dengan memesona. Ya, Eros Djarot memang dahsyat!
Tontohlah film ini dan kita akan makin sadar mengapa Aceh itu tanahnya harum. Di Aceh inilah tanahnya disiramirata dengan darah para syuhada. Ya, pengharum tanah di Aceh itu adalah darah syuhada.
“Tontonlah film ini, ada hikmah dan pelajaran amat dalam dari menonton film Tjoet Nja’ Dhien ini…” Ujar Anies mengakhiri tulisannya.