HARIANRAKYATACEH.COM – Varian of Concern (VoC) Covid-19 belum ditemukan di Aceh, hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Litbangkes Aceh, Dr. Fahmi Ichwansyah, S.Kp, MPH, Senin (24/5), setelah berkoordinasi dengan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan (BTDK), Balitbangkes Kemkes RI yang disampaikan melalui surat yang ditujukan ke Balai Litbangkes Aceh dan ditandatangani oleh Kepala Pusat BTDK, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M. Biomedis pada tanggal 22 Mei 2021.
Dari 23 spesimen yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota yang dikirim Balai Litbangkes Aceh untuk surveillance Genom Virus SARS CoV-2 sebagai tindak lanjut pemeriksaan specimen positif Covid-19 dengan Whole Genome Sequensing (WGS), hasilnya belum ditemukan Varian of Concern (VoC), artinya mutasi varian Inggris; B.1.1.7, Afrika Selatan; B.1.351 dan India; B.1.617 belum ditemukan di Provinsi Aceh.
Secara nasional update WGS di laporkan Badan Litbangkes Kemenkes RI pertanggal 21 Mei 2021. Jumlah genom sequence: 1.749 sequences, total kasus dengan VoC 54 kasus dengan rincian sebagai berikut: varian B.1.1.7; 18 kasus, varian B.1.351; 4 kasus dan varian B.1.617; 32 kasus. Daerah sebaran kasus lokal ada di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalteng, Kalsel dan Bali. Sumber masuknya varian ini dari perjalanan luar negeri.
Fahmi juga menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan 17 lembaga yang masuk dalam jejaring laboratorium surveillance genom SARS CoV-2. Laboratorium-laboratorium ini memiliki kemampuan SDM yang sudah dilatih dan peralatan untuk melakukan sequencing. Balai Litbangkes Aceh termasuk salah satu laboratorium yang dimaksud. (ril/rif)