HARIANRAKYATACEH.COM – Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pidie ke XIII, hingga sekarang belum melahirkan ketua terpilih setelah Musda tersebut yang digelar di Oproom Kantor Bupati Pidie, sempat ricuh, Senin (14/6) siang.
Sebelumnya, musyawarah ujung tombak dari organisasi pemuda tersebut dijadwalkan tuntas dua hari, Sabtu dan Ahad (12-13/6). Namun karena alot hingga pihak penyelenggara Musda menambah satu hari lagi untuk pencoblosan.
Memasuki hari pencoblosan, hanya dua kandidat saja yang lolos untuk dipilih menjadi Ketua KNPI Pidie, yaitu Muhammad Fajri (Edo) dan Zulkifli BI (Dolly). Sedangkan, dua balon lainnya gugur tidak cukup syarat, yakni Indra Abidin dan Mustafa.
Pada lanjutan pemilihan untuk dua kandidat ini, Muhammad Fajri berhasil mengumpulkan 51 suara pemilih dan Zulkifli BI, 41 suara pemilih, dan tiga suara lainnya dinyatakan rusak.
Disaat hitungan akhir itu, terjadi keributan di dua kubu dari masing masing kandidat pendukung. Sehingga, Musda KNPI tersebut tidak menghasilkan Ketua Umumnya.
Panitia pelaksana Musda KNPI Pidie yang coba dihubungi media ini untuk menanyakan kelanjutan Musda tersebut setelah timbul kericuhan tidak berada di Sekretariat Musda.
Dari kalangan panitia, hanya diperoleh kabar bahwa Musda tersebut akan digelar kembali untuk menentukan ketua terpilih setelah ada izin dari pihak Kepolisian dan DPD KNPI Aceh di Banda Aceh.
Muhammad Fajri yang akrab dipanggil Edo kepada awak media mengatakan, meski dia sudah memperoleh suara mutlak atau 51 suara, namun masih harus mengikuti lagi putaran kedua sesuai AD/ART dari Musda KNPI Pidie.
Ditanyai, kapan lanjutan Musda setelah ricuh, Muhammad Fajri menyebutkan, masih menunggu keputusan pihak keamanan dan pengurus DPD Tingkat I KNPI Aceh. (mag85/rus)