Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 25 Jun 2021 14:55 WIB ·

Pemilik Lahan di Kawasan Krueng Kerto BPN Diminta Buka Persil Tanah


 Rakyat Aceh Perbesar

Rakyat Aceh

HARIANRAKYATACEH.COM – Mengaku khawatir, sejumlah pemilik lahan di kawasan Krueng Kerto minta BPN Bener Meriah terbuka dan menunjukkan hasil persil tanah kepada pemilik lahan yang terkena imbas. Hal tersebut disampaikan langsung, Saifullah (40), warga Desa Blang Pante didampingi tujuh rekannya selaku pemilik lahan usai mengunjungi kantor BPN Takengon, Kamis (24/6).

“Kami ingin melihat langsung persil tanah dari BPN setelah dilakukan pengukuran kemarin sebab, kami khawatir luas lahan yang kami garap tidak sesuai dengan yang ada dikeluarkan oleh BPN sehingga kami berharap mereka dapat terbuka,“ ungkapnya.

Pihaknya juga mengaku, khawatir jika tanah miliknya berganti kepemilikan dengan orang lain sebab dilapangan saat ini terjadi permasalahan terkait kepemilikan lahan dan lokasi lahan. “Kami sudah sejak lama menggarap lahan di wilayah Bener Meriah dan baru mendapatkan alas hak berupa sporadic yang dikeluarkan oleh Kampung Tembolon, Kecamatan Syiah Utama, pada tahun 2013 lalu,” ujarnya.

Namun, pihaknya menduga ada permainan mafia di lapangan sehingga surat administrasi tersebut tidak diakui karena berada di wilayah Sampung Simpur sementara, reje Kampung Simpur sendiri tidak mau mengeluarkan surat lagi akibat mengaku telah mengeluarkan surat lain dan atas nama orang lain di lahan yang sama.

Ia menambahkan, permasalahan di lapangan saat ini sangat rumit. ”Ada beberapa warga yang menggarap lahan, namun tidak memiliki surat dan sebaliknya, ada warga yang memiliki surat, namun tidak memiliki lahan sehingga membuat masyarakat disana pening,” sebutnya.

Menurutnya, pihaknya bisa saja bertahan untuk tidak membebaskan lahan tersebut. “Namun pembangunan waduk pasti tetap berjalan dan lahan milik kami akan terkena imbas dari genangan air waduk tersebut.”

Semntara itu, Muhammad Satyan (40), warga Selmak, Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Utara menambahkan, selain melihat jumlah lahan yang diukur pihaknya juga ingin memastikan kepemilikan lahan benar-benar yang menggarap lahan.

“Hari ini kami datang ke BPN Aceh Tengah untuk mempertahankan hak kami sebab, kami khawatir yang memiliki lahan tidak menerima ganti rugi dan yang mempunyai surat namun tidak memiliki lahan yang menerima ganti rugi,” tegasnya.

Pihaknya juga mengakui tidak mengetahui apakah lahanya masuk ke wilayah Tembolon atau Rusip. ”Yang kami tahu lahan yang kami garap akan terdampak genangan air akibat pembangunan waduk Krueng Kerto,” ungkapnya.

Pihaknya juga mengaku heran jika saat ini lahan yang mereka garap masuk ke dalam wilayah Simpur dan mengabaikan surat sporadic yang dikeluarkan oleh Kampung Tembolon. “Padahal setiap sosialisasi terkait waduk kami selalu di undang dan kami datang,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku heran adanya upaya BPN untuk menutupi porsil lahan kepada. ”Seharusnya hal itu tidak perlu dilakukan dan kami berharap mereka lebih terbuka dan tidak mempermainkan rakyat,” tandasnya. (uri/bai)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Satpol PP WH Lhokseumawe Amankan Anak di Bawah Umur Mabuk Lem, Lalu Dimasukkan ke Dayah

18 March 2024 - 18:39 WIB

Jelang Penutupan, Satgas TMMD ke -119 Kodim 0102/Pidie Kebut Semua Sasaran Fisik

18 March 2024 - 14:04 WIB

Bandara Alas Leuser Perintis Kembali Beroperasi

17 March 2024 - 15:52 WIB

Kerjar Target, Satgas TMMD Ke-119 Kodim 0102/Pidie Kebut Pengerjaan Jembatan

17 March 2024 - 13:11 WIB

Kepulangan 28 Nelayan Dari Thailand Disambut Haru Keluarga

17 March 2024 - 02:06 WIB

Buka Selama Ramadan, Tempat Billiard di Lhokseumawe Ditertibkan

16 March 2024 - 17:17 WIB

Trending di DAERAH