HARIANRAKYATACEH.COM – Ratusan meter jalan kabupaten lintas utara Kecamatan Ulim mengalami kerusakan berat dan sulit dilalui. Kerusakan terparah di kawasan Ulim Baroh dan Tijien Daboh. Ketika musim hujan persis kolam renang. Warga sekitar dan pengguna jalan mengharapkan perhatian dinas terkait. “Apa karena jalan di wilayah tengah sudah mulus, sehingga jalan ini tak diperbaiki lagi,” tanya seorang warga.
Di kawasan Ulim Baroh, badan jalan yang mengalami kerusakan kurang lebih 150 meter dan yang terparah berada tidak jauh dari masjid setempat. Salah seorang warga menjawab Rakyat Aceh mengatakan, kerusakan jalan di wilayahnya itu sudah lebih tiga tahun. Karena lubang menganga dan sulit dilalui sehingga banyak pengendara roda dua atau sepeda motor memilih rute lain atau jalan elak.
Sumber yang namanya minta tak ditulis disini menambahkan, kendati jalan provinsi di kawasan tengah yang menghubungkan Ulim dengan Kecamatan Meurahdua, sudah lebih setahun rampung dan mondisinya sangat mulus, namun keberadaan jalan kabupaten juga sangat penting dan banyak dilalui warga terutama bagi ribuan penduduk sejumlah gampong di lintasan tersebut. Antara lain, Tijien Daboh, Tijien Usen, Geulanggang serta Desa Bueng. Padahal, rute tersebut tak pernah sepi dari pelintas.
Pemandangan seperti itu sudah bertahun-tahun, tapi terkesan tidak ada kepedulian pemerintah atau layaknya disebut jalan tak bertuan. Akibat buruknya badan jalan, sehingga tak jarang pengguna jalan nyaris terjatuh terlebih saat berpas-pasan. Konon lagi keberadaannya agak rendah, sehingga mudah terendam baik saat diguyur hujan deras maupun ketika banjir termasuk jaga kala pasang purnama.
Camat Ulim , M Risyki Syahdan S,STp yang dikonfirmasi Rakyat Aceh, membenarkan kondisi badan jalan kabupaten di jalur utara arah ke Meurahdua, sudah lama mengalami kerusakan. Terhadap jalan yang rusak itu, lanjut Risyki, ia pun sering dilaporkan beberapa tokoh masyarakat. Pihaknya mengaku sudah pernah mengusulkan pada dinas terkait, namun hingga kini belum tahu kapan akan ditangani.
Ditambahkan camat, pihaknya sangat mengharapkan perhatian dinas terkait untuk menangani jalan yang rusak di kawasan Masjid Ulim Baroh maupun kawasan Gampong Tijien Daboh berbatasan dengan Gampong Lueng Bimba-Meurahdua. Apalagi kondisi seperti itu sudah lebih dua tahun dan pengguna jalan ketika tiba di Masjid Ulim Baroh terpaksa mengambil rute lain atau melalui jalan desa.
Kabid Bina Marga Dinas PU Pidie Jaya, Edy, beberapa kali dihubungi melalui ponselnya kemarin tidak berhasil karena nomor yang dituju sedang sibuk. Sementara konfirmasi melalui WA juga tidak ada balasan. Amatan Rakyat Aceh, Kamis (15/7), badan jalan bagaikan kolam dan pelintas terpaksa ektra hati-hati mengarungi jalan berair dan berbatu. Bahkan, seorang pengguna sepmor (anak gadis) tiba-tiba kuncinya terlepas atau terjatuh karena terperosok ke lubang. Kendati sudah dicari tapi tidak ketemu. (mag87/rus).