HARIANRAKYATACEH.COM – Industri elektronik merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan industri 4.0. Guna meningkatkan daya saing, pemerintah butuh langkah strategis dalam upaya memacu kemampuan produksi komponen yang bernilai tambah tinggi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok hingga terjadinya pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada rantai pasokan cip untuk memenuhi berbagai kebutuhan produksi. Mulai otomotif, barang elektronik, hingga perangkat telekomunikasi.
“Tentu Indonesia harus memikirkan cara-cara yang optimal untuk pengamanan industri nasional,” ujarnya Rabu (1/9).
Karena itu, strategi pembangunan industri semikonduktor perlu disiapkan dengan berbagai opsi. Sebab, pengembangan sektor tersebut membutuhkan waktu dengan jumlah investasi yang cukup besar. Bahkan, dibutuhkan tenaga kerja dengan keahlian tinggi dan proses manufaktur dengan kualitas kontrol yang ketat.
“Tantangan itu memberikan peluang baru bagi industri dan investor start-up Indonesia untuk melakukan kontrak manufacturing chip yang sedang tumbuh di berbagai negara. Terutama di Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, dan sejumlah negara di Eropa,” papar Menperin.
Agus menjelaskan, cip terus mengalami perkembangan dari mikrokontroler hingga artificial intelligence chip yang fungsinya semakin kompleks sejalan dengan perkembangan industri 4.0. “Peran strategis industri ini semakin strategis,” ungkapnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (agf/c14/dio)