HARIANRAKYATACEH.COM – Anak Jenius Aceh (AJA Foundation) bekerjasama dengan Indonesia Exzellenz Foundation menggelar simposium internasional bertajuk Membangun SDM Unggul Aceh, The Future Education For Aceh 2021 – 2045, di Hotel Kryad Banda Aceh, Sabtu (25/09/2021).
Kegiatan ini menghadirkan Founder Exzellenz yang juga pembina Yayasan Idonesia Exzellenz , Dipl Ing H R. Agoeng Hardianto Wibowo MSc ME, kemudian Ketua Program International Business Economics Program (IBEP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK), Talbani Farlian SE MA , serta Ketua Komisi VI DPR Aceh, Tgk H Irawan Abdullah SAg. Turut bergabung secara daring Kepala Museum Panorama 1453 Istanbul, Saleh Dogan.
Direktur AJA Foundation H Saifunsyah, SE MSi Ak menyampaikan bahwa kegiatan simposium internasional yang mereka gelar terbuka untuk umum dan diikuti oleh berbagai kalangan di Aceh, khususnya para generasi muda.
Kegiatan ini berlangsung secara luring dan daring. Dibuka oleh Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT yang diwakilkan oleh Kepala BPSDM Aceh Syaridin,SPd MPd.
Sementara Agoeng Hardianto Wibowo menyampaikan bahwa kegiatan simposium bertajuk Membangun SDM Unggul Aceh dilaksanakan sebagai stimulus awal, atau sebagai pemicu buat pihaknya untuk merenungkan akan betapa pentingnya para anak – anak muda yang merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh berani tampil ke kancah internasional.
Karena menurutnya, dengan meluaskan arena bertarungnya, meninggikan stadium fighnya, maka diharapkan bisa berkompetisi lebih kuat lagi di kancah internasional.
Apalagi melihat geografis dari Provinsi Aceh itu sendiri yang berhadapan langsung dengan sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, India, Thailand dan Burma. Hal ini bisa menjadi pendorong buat pihaknya untuk bekerja dengan baik bekerjasama dengan masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada putra putri Aceh untuk bisa berintegrasi dengan dunia.
“Kita yakin bahwa jika ini sudah dimulai, Insyaallah kita bisa berkolaborasi lebih luas lagi dengan pemerintah, media, akademisi, bisnis dan komunitas. Lima elemen ini tidak bisa lepas dalam pilar pembangunan,” terangnya.
Dia melanjutkan bahwa kegiatan ini sebagai starting awal pusat pemberdayaan komunitas dan juga pendidikan disingkat PKPN.
Pihaknya juga mendorong supaya kabupaten/kota di Aceh ada PKPN yang unggul, sehingga bisa berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Supaya secara umum Aceh bisa memiliki IPM yang tinggi, mengingat Aceh adalah ‘kepalanya’ Indonesia.
” Dengan SDM yang luar biasanya, saya yakin Aceh bisa menjadi mercusuarnya Indonesia,” demikian ujarnya. (sa)