Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 9 Oct 2021 08:30 WIB ·

Harga Jual Rendah Petani Nilam Aceh Jaya Malas Nyuling


 Nilam/Net Perbesar

Nilam/Net

CALANG (RA) – Minat petani nilam di Kabupaten Aceh Jaya kini menurun akibat rendahnya harga jual, sehingga menyebabkan petani beralih ke profesi lainnya.

“Bekurangnya minat petani di Aceh menyuling nilam karena dipengaruhi berbagai faktor seperti rendahnya harga jual, terbatasnya lahan, dan sulitnya melakukan penyulingan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Jaya Abu Bakar di Calang, Kamis.

Abu Bakar menjelaskan, saat ini harga jual minyak nilam hasil penyulingan di Kabupaten Aceh Jaya mencapai Rp580 ribu per kilogram. Beberapa bulan sebelumnya, harga jual minyak tersebut mencapai Rp740 ribu per kilogramnya.

Menurunnya harga jual minyak tersebut, kata dia, menjadi penyebab petani tidak lagi menyuling minyak nilam karena harga jual yang tidak sesuai dengan proses
penyulingan yang dilakukan.

Selain itu, kata Abu Bakar, karena rendahnya harga jual, menyebabkan petani tidak lagi menanam nilam dan beralih melakukan penanaman aneka jenis tanaman lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Aceh Jaya Teuku Reza Fahlevi mengatakan minat petani nilam Aceh Jaya saat ini menurun karena rendahnya harga jual.

Ia menjelaskan, saat ini banyak petani nilam di daerah ini memilih berprofesi sebagai buruh di lokasi perkebunan, untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Akibat rendahnya penanaman tanaman nilam di Aceh Jaya, saat ini luas lahan nilam di Aceh Jaya yang produktif mencapai 161 hektare.

Padahal sebelumnya, luas lahan yang berpotensi dan bisa digarap untuk menanam nilam di Aceh Jaya mencapai 821 hektare, demikian Teuku Reza Fahlevi. (ant/bai)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Safari Ramadhan, Tim Pemerintah Aceh dan Pj Bupati Iswanto Sambangi Masjid Syuhada Neuheun

29 March 2024 - 11:47 WIB

Antisipasi Praktik Curang Penjualan BBM, Polisi Cek Sejumlah SPBU di Gayo Lues

28 March 2024 - 22:25 WIB

GM Hotel Parkside Berniat Ikut Pilkada Gayo Jalur Independen

28 March 2024 - 21:08 WIB

Dirlantas Polda Aceh bersama IMBI Bagikan Takjil dan Beras kepada Pengendara

28 March 2024 - 21:06 WIB

Modus Penipuan Catut Namanya Kembali Terjadi, Ini Klarifikasi dan Himbauan Haji Uma

28 March 2024 - 21:00 WIB

BSI Regional Aceh Dorong Penguatan Transaksi Digital Masjid

28 March 2024 - 19:36 WIB

Trending di DAERAH