Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 19 Oct 2021 22:11 WIB ·

Panen Ikan “Gabui” di Pantai Simeulue


 Ratusan ekor ikan Perbesar

Ratusan ekor ikan "gabui" hasil tangkapan nelayan di pantai pulau Simeulue,  dengan menggunakan alat tangkap ikan jenis pukat pantai. Senin (18/10). Ahmadi - harianrakyataceh.com.  ‎

HARIANRAKYATACEH.COM – Ratusan ekor ikan jenis Kuwe atau sering disebut ikan “Gabui” dalam bahasa lokal masyarakat pulau Simeulue, yang terperangkap dalam pukat pantai milik nelayan, Senin (18/10).

Sekitar 300 ekor ikan “gabui” dengan rata-rata seberat 4 kilogram persatu ekor, dan bila di rupiahkan sekitar Rp 30 juta, ‎yang terperangkap dalam pukat pantai milik Asdamain (50), yang dipasang diperairan laut pantai desa Sua-Sua, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue.

‎Ratusan ekor ikan “gabui” yang berhasil ditangkap nelayan itu, dengan menggunakan alat tangkap ikan jenis pukat pantai itu, disampaikan Soni Fonolia petugas penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, kepada harianrakyataceh.com, Selasa (19/10).

“Kemarin, nelayan kita ‎pasang pukat pantai di pantai Sua-Sua, Kecamatan Teupah Tengah, dan Alhamdulillah, pukat milik pak Asdamain itu, penuh ikan gabui atau ikan Kuwe, ada sekitar 300 ekor ikan gabui. Dari hasi tangkapan pukat pantai itu laku dijual sekitar Rp 30 juta”, katanya.

Masih menurut petugas penyuluh Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Simeulue itu, ikan jenis Kuwe atau ikan “gabui” tersebut, sangat jarang dan sulit tertangkap dengan alat tangkap ikan jenis pukat pantai, dan hanya tertangkap satu kali setiap per enam bulan serta itupun tergantung hoki atau keberuntungan.

“Ikan Gabui itu, jarang tertangkap dalam jumlah banyak oleh pukat pantai, dan itu tergantung rezeki atau hoki serta keberuntungan, sebab biasanya ‎ikan jenis itu, hanya per enam bulan akan muncul yang mungkin dalam jumlah ribuan atau jutaan ekor mendekati perairan pantai dan tertangkap pukat pantai”, imbuh Soni Fonolia.

‎Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, alat tangkap ikan jenis pukat pantai yang masih bertahan digunakan nelayan, hanya ditemukan di dua titik lokasi pantai‎, yakni pantai Kecamatan Teupah Tengah dan pantai Kecamatan Simeulue Tengah.

Biasanya pemasangan alat tangkap ikan jenis pukat pantai itu, dioperasikan dengan cara kantong pukat dan jaring dipasang kedalam laut dengan kedalaman tertentu, kemudian ditarik secara perlahan, yang membutuhkan sekitar tiga jam hingga naik kedaratan. Hal itu dijelaskan Isdawati S.Pi, Kadis DKP Kabupaten Simeulue, kepada harianrakyataceh.com, Selasa (19/10).

“Alat tangkap jenis pukat pantai yang masih bertahan digunakan nelayan kita ini, ada dua titik lokasi, yakni di pantai Kecamatan Teupah Tengah dan Kecamatan Simeulue Tengah. Rata-rata pantai untuk pasang pukat pantai itu, harus bebas dari batu jenis apapun , baik itu pantainya maupun di dalam lautnya‎ sebab pukat ditarik secara perlahan dari dalam air laut ke darat”, kata Isdawati. (ahi).

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BSI Regional Aceh Dorong Penguatan Transaksi Digital Masjid

28 March 2024 - 19:36 WIB

Dampak Cuaca Ekstrem, Petani di Aceh Tamiang Siram Tanaman 2-3 Kali Sehari

28 March 2024 - 06:23 WIB

Kadispora Simeulue: Fasilitas Hanya Jomblo Tapi Semangat Atlet untuk Latihan Sangat Militan 

27 March 2024 - 21:28 WIB

Tim SAR gabungan kembali temukan 6 mayat warga Rohingya di Aceh Jaya, total sudah 9 jenazah

26 March 2024 - 14:38 WIB

Apartemen Kepiting Ala Danlanal Simeulue

25 March 2024 - 21:51 WIB

Polres Bireuen Musnahkan 27,5 Kg Sabu dan 5000 Butir Ekstasi

25 March 2024 - 18:16 WIB

Trending di DAERAH