class="post-template-default single single-post postid-57635 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Mualem – Dek Fadh Dilantik 12 Februari Trump sebut dirinya akan “beli dan miliki Jalur Gaza” Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA Sapi Unggul Aceh Menuju Swasembada Ternak Siswa SMAN 14 Terpilih Duta Siswa Tingkat Nasional Diduga Curi TV, Seorang Warga Meninggal Dunia Diamuk Massa

EKBIS · 12 Nov 2021 06:39 WIB ·

Produksi Rendah, Harga Minyak Sawit Bertahan Tinggi


 Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

HARIANRAKYATACEH.COM I JAKARTA– Ekspor minyak sawit bulan September 2021 turun menjadi 2,886 juta ton setelah naik 4,274 juta ton pada bulan Agustus 2021.

Informasi ini disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono, Kamis (11/11/2021).

Mukti juga mengungkapkan, nilai ekspor produk minyak sawit juga turun menjadi US$3,111 miliar dari US$4,433 milliar pada bulan Agustus.

Penurunan volume ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India sebesar 683,0 ribu ton menjadi 275,5 ribu ton (-71,3%), RRC sebesar 351,8 ribu ton menjadi 467,4 ribu ton (-42,94%), Belanda sebesar 169,6 ribu ton menjadi 33,46 ribu ton (-83,5%) dan Malaysia sebesar 157,1 ribu ton menjadi 35,1 ribu ton (-81,74%). Uni Eropa secara keseluruhan turun 243,2 ribu ton menjadi 219,6 ribu ton (-52,54%). Secara YoY (Year on Year) sampai dengan bulan September, ekspor ke RRC tahun 2021 sudah 25,7% lebih tinggi dari tahun 2020, ke Malaysia 52,0% lebih tinggi, sedangkan ke India 24,4% lebih rendah, ke Belanda 0,4% lebih rendah dan ke Uni Eropa secara keseluruhan 8,1% lebih rendah.

Sementara harga CPO Cif Rotterdam pada bulan September US$1.235/ton yang lebih tinggi dari bulan Agustus sebesar US$1.226/ton sedangkan harga soybean oil (Dutch, ex mill) turun dari US$1.435/ton menjadi US$1.405/ton, sunflower oil (FOB NW Europe) turun dari US$1.380/ton menjadi US$1.333/ton dan rapeseed oil (Dutch FOB) naik menjadi US$1.606/ton dari US$1486/ton.

Menurutnya, kenaikan harga minyak sawit mungkin disebabkan rendahnya stok awal bulan September yang hanya 3,4 juta ton, 1,1 juta ton lebih rendah dari stok awal Agustus.

Adapun konsumsi dalam negeri bulan September sebesar 1.475 ribu ton yang relatif sama dengan bulan Agustus (1.465 ribu ton).

Konsumsi untuk pangan turun menjadi 672 ribu ton dari 718 ribu ton pada bulan Agustus (-6,4%), untuk oleokimia relatif tetap, sedangkan untuk biodiesel naik menjadi 622 ribu ton dari 569 ribu ton pada bulan Agustus (+9,3%).

Produksi CPO Indonesia bulan September 4.176 ribu ton, turun sekitar 1% dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan, demikian juga produksi Malaysia yang dilaporkan turun 0,39% dari produksi bulan Agustus.

“Dengan produksi rendah dan ekspor yang turun, stok akhir September minyak sawit Indonesia masih naik menjadi 3,65 juta ton dari 3,43 juta ton pada bulan Agustus,” ujar Mukti Sardjono. (ra)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Smartfren for Business & Siemens Jalin Kemitraan Strategis untuk Kembangkan Solusi Smart Manufacturing

10 February 2025 - 18:36 WIB

Aplikasi Byond Eror, Ghufran Minta BSI Segera Pulihkan Layanan

10 February 2025 - 18:27 WIB

Bersama Ketua Dewas BPJS Kesehatan, Komisi IX DPR RI Pastikan Kesiapan Pelaksanaan PKG di Aceh

9 February 2025 - 21:12 WIB

Ketua Dewas BPJS Kesehatan Ajak Diskusi Para Pimpinan Fasilitas Kesehatan di Aceh

9 February 2025 - 07:30 WIB

Pastikan Layanan Syariah di Aceh, Dewan Penasihat Syariah Lakukan Monev

7 February 2025 - 19:32 WIB

Tetap Update dan Terkoneksi Saat di Jalan dengan RoadSync Duo pada Honda CUV e:

7 February 2025 - 14:29 WIB

Trending di EKBIS