
HARIANRAKYATACEH.COM – Balai Litbang Kesehatan Aceh melakukan visitasi asistensi sosialisasi Biosafety dan Biosecurity bagi tenaga surveilance Dinas Kesehatan, tenaga laboratorium Kesehatan daerah Kutacane, tenaga laboratorium Puskesmas dan tenaga laboratorium RSUD H. Sahudin Kuta Cane Kab. Aceh Tenggara beserta tenaga surveilancenya yang berjumlah 50 orang peserta di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Aceh Tenggara.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Aceh Tenggara H. Zainuddin, SKM, M.Kes dalam sambutannya mengatakan kita sebagai tenaga kesehatan harus selalu siap siaga dalam hal merespon segala pola penyakit, untuk itu diperlukan ilmu yang update dalam merespon berbagai pola penyakit tersebut terutama dalam hal antisipasi penyebaran covid-19 seperti yang baru-baru ini ditemukan adanya varian Omicron. Zainuddin memyambut baik kedatangan Balai Litbangkes Aceh utk sharing pengetahuan dgn nakes di Kabupaten Aceh Tenggara.
Dalam paparannya Kepala Balai Litbangkes Aceh Dr. Fahmi Ichwansyah, S.Kp, MPH menyampaikan bahwa Biosafety dan Biosecurity yang diikuti oleh tenaga surveilance dan tenaga laboratorium menekankan bahwa kita sebagai tenaga Kesehatan yang bertugas sebagai surveilance harus memahami dan mengerti secara komprehensif apa itu Covid -19, karena bapak ibu tenaga surveilance merupakan ujung tombak dalam hal memutuskan rantai penyebaran covid-19 di masyarakat, bila bapak ibu tidak memahami apa itu Covid-19 maka akan sulit bagi bapak ibu saat melakukan 3T (testing, tracing dan treatment). Dr. Fahmi juga menitik beratkan akan pentingnya perlindungan diri tenaga Kesehatan serta pentingnya perlindungan lingkungan/laboratorium tempat bekerja tenaga kesehatan laboratorium dari ancaman virus dan bakteri dengan selalu mengikuti dan mematuhi prosedur kerja di laboratorium.
Senada dengan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tenggara, dalam paparannya Dr. Fahmi juga menjelaskan mengenai varian Omicron. Varian Omicron ini juga lebih dikenal sebagai varian B.1.1.529. Varian ini pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada 9 November 2021 dan kini sejak tanggal 26 November 2021 Organisasi Kesehatan Dunia sudah mengklasifikasi Omicron sebagai Varian of Concern (VOC) yang merupakan varian yang harus diwaspadai. Dalam kesempatan ini juga disampaikan dgn singkat tentang algoritma diagnostik Omicron berdasarkan kit reagen. Pada tes standar, Omicron punya mutasi yang disebut “S-gene dropout” atau ketiadaan gen S, karena itu cukup mudah mendeteksi kasus positif yang mungkin merupakan varian tersebut. Tapi tidak semua virus yang tidak memiliki gen S adalah Omicron, perlu pengurutan genom utuh (whole genome sequencing) untuk memastikannya. Alhamdulillah Laboratorium Balai Litbangkes Aceh masuk kedalam 21 laboratorium sebagai jejaring surveilance untuk pemeriksaan genome sequencing.