HARIANRAKYATACEH.COM – Lembaga Anti Narkotika (LAN) Kabupaten Bireuen, meminta Pemerintah setempat untuk peduli terhadap pencegahan narkoba di kalangan masyarakat.
Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat kabupaten dengan julukan Kota Juang ini, sudah sangat banyak kasus yang ditangani pihak berwajib tentang penyalahgunaan narkotika, khususnya jenis sabu-sabu. Bahkan, ratusan Kilogram sabu di pasok dari luar negeri melalui Bireuen.
Merespon hal tersebut, Ketua LAN Bireuen, Zulfikar S Pd kepada media Harian Rakyat Aceh, Kamis (16/12) sangat menyayangkan kondisi yang terjadi di Bireuen sekarang ini. Ia menganggap, kepedulian Pemerintah Bireuen terhadap pencegahan penyalahgunaan narkotiba sangatlah lemah.
“Kami dari pengurus LAN Bireuen selalu berupaya untuk selalu fokus dan peduli terhadap pencegahan narkotika di kalangan pemuda. Namun karena keterbatasan anggaran, sehingga niat baik pengurus terhalang dengan keadaan sekarang ini,” ujarnya.
Padahal, sebut Zulfikar, secara dunia kesehatan, narkoba akan membuat daya ingat penggunanya menurun dan kualitas berfikir menjadi lemah. Narkoba juga menyebabkan kerusakan pada organ vital manusia seperti ginjal, jantung, paru-paru dan organ vital lainnya yang bisa membuat penggunanya kehilangan nyawa.
“Salah satu efek dari penyalahgunaan narkoba adalah timbulnya rasa ketergantungan akan narkoba tersebut. Akibanya, pengguna rela melakukan apapun untuk mendapatkan narkoba. Dampak dari penyalahgunaannya, akan mengganggu ketertiban masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan peran pemuda dalam membantu mencegah dan pemberantasan narkoba di kalangan pemuda,” sebutnya.
Disebutkan, Pemerintah berperan dalam mendukung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam penanggulangan narkoba. Apalagi, qanun pencegahan narkotika dan zat adiktif lainnya (napza) sudah ada di Bireuen, yang disahkan pada 30 November 2021 lalu.
“Kami meminta kepedulian Bupati untuk mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) yang membahas tentang pencegahan narkotika di Kabupaten Bireuen. Sehingga, Kota Juang terbebas dari bahayanya narkoba,” kata Zulfikar. (akh)
