Hari Ini, Warga Transmigrasi ‎Tempati Rumah Baru di Simeulue

Mulyani menggendong anaknya, menunggu diberangkatkan ke lokasi Transmigrasi Sigulai, ‎menggunakan bus milik Pemerintah Kabupaten Simeulue. Sabtu (18/12). Ahmadi - harianrakyataceh.com 

HARIANRAKYATACEH.COM – ‎Rombongan pertama warga transmigrasi asal pulau Jawa, tiba di Simeulue, Kamis (16/12) sedangkan rombongan kedua juga tiba hari ini, Sabtu (18/12) di Bandar Udara Lasikin.

Rombongan pertama dan kedua warga transmigrasi itu, dijadwalkan hari ini juga langsung diantar dan ditempatkan lokasi pemukiman transmigrasi, di kawasan Desa Sigulai, Kecamatan Simeulue Barat, sekitar 50 kilometer dari Sinabang, ibukota Kabupaten Simeulue.

Terkait kedatangan dan kemudian resmi penempatan rombongan belasan Kepala Keluarga (KK) warga transmigrasi itu, dijelaskan Kasirman, Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Simeulue, kepada harianrakyataceh.com, Sabtu (18/12).‎

‎”Rombongan partama warga transmigrasi kita sudah sampai dan hari ini tiba rombongan kedua. Hari ini juga setelah temu ramah di Pendopo Bupati, langsung kita antar warga transmigrasi untuk menempati rumahnya di lokasi Transmigrasi Sigulai”, katanya.

‎Diharapkan keberadaan dan kehadiran warga transmigrasi di pulau Simeulue itu, menjadi motivasi kemajuan pembangunan dan perekonomian masyarakat, serta juga di minta untuk taati adat istiadat, syariat islam, tidak menimbulkan kecemburuan sosial antara warga transmigrasi dan masyarakat lokal.

Pesan yang ditujukan kepada warga Transmigrasi dan Pemerintah itu, di sampaikan Ugek Farlian, Ketua Komisi A, Bidang Pemerintahan, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue, kepada harianrakyataceh.com, Sabtu (18 /12) .

“Pesan kita kepada warga transmigrasi, dengan kehadirannya di Simeulue, dapat menjadi motivasi dan motor pembangunan, perekonomian. Dan kita ingatkan, supaya taati norma adat istiadat, syariat islam dan kepada Pemerintah dengan kehadiran warga transmigrasi ini, jangan menimbulkan kecemburuan sosial”, katanya.‎

Mulyani (32), ibu kandung dari 4 orang putra putri Rombongan pertama warga transmigrasi, ‎yang ditemui harianrakyataceh.com, Sabtu (18 /12), mengaku awalnya mengetahui akan menjadi warga transmigrasi di salah satu pulau yang ada di Provinsi Aceh.

Isteri dari Rani (40) itu, baru mengetahui pulau Simeulue, dari berita di media massa serta salah satu foto udara lokasi transmigrasi yang tayang dan diberitakan harianrakyataceh.com, kemudian menumbuhkan anderanalin semangat dan tekadnya, untuk memulai hidup baru ditempat yang baru.

Namun sempat muncul rasa cemas, sebab dirinya belum perna ke Provinsi Aceh dan dalam benaknya bahwa pulau Simeulue, sering terjadi bencana gempa bumi serta merasa sedih meninggalkan rumah dan kampung halamannya serta kedua orang tuanya, termasuk anak tertuanya yang masih duduk di bangku SMP.‎

“Awalnya saya tidak tau, cemas, khawatir namun kembali bersemangat setelah membaca dan melihat berita serta foto di media harianrakyataceh.com. ‎Saya dan suami telah bertekat ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik untuk masa depan kami dan anak-anak”, kata Mulyani sambil menggendong anaknya yang berusia tiga bulan, kepada harianrakyataceh.com, Sabtu (18 /12) .

Masih menurut Mulyani, yang sebelumnya tercatat sebagai warga d‎esa Tegal Manggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, bahwa ‎di daerah asalnya itu sering gagal panen hasil perkebunannya, dan beranjak dari kegagalan itu maka diputuskan untuk mendaftar dan mengikuti program transmigrasi ‎nasional.

‎Sementara suaminya Rani (40), mengikuti program transmigrasi nasional itu, juga mengaku telah dua kali menginjak pulau Simeulue, untuk berdagang. “Saya sudah perna dua kali ke Simeulue untuk berdagang, sehingga awalnya isteri saya tidak lagi ragu dan saat ada program transmigrasi‎ langsung mendaftar”, katanya.

‎Data yang diterima harianrakyataceh.com, dari Kasirman, Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Simeulue, ‎sebanyak 15 KK transmigrasi berasal dari Sumedang, Provinsi Jawa Barat dan Malang, Provinsi Jawa Tengah‎.
Bersamaan dengan penempatan 15 KK dari luar daerah, juga ada. Warga  transmigrasi lokal sebanyak 3 KK, dengan total secara keseluruhan yang ditempatkan tahun 2021, sebanyak 81 jiwa warga transmigrasi.‎

Terhitung sejak tahun 2015 silam hingga tahun 2021, sebanyak 155 KK, dengan rencana awal untuk penempatan transmigrasi sebanyak 400 Kepala Keluarga (KK) warga transmigrasi Sigulai, Kecamatan Simeulue Barat‎, Kabupaten Simeulue. ‎(ahi).