Wabup Hj Afridawati: Kita Minta Masyarakat Tetap Tenang‎, Gejolak Harga Barang di Simeulue

Hj Afridawati, Wakil Bupati Simeulue

HARIANRAKYATACEH.COM  – Menjelang akhir tahun 2021, terjadi gejolak spekulasi harga berbagai jenis barang yang dipasok dari pulau Sumatera, mulai d‎irasakan masyarakat selaku konsumen di 10 Kecamatan dalam wilayah pulau Simeulue.

Gejolak kenaikan harga-harga barang kebutuhan sehari-hari yang dikeluhkan masyarakat di 138 desa dalam 10 Kecamatan di Simeulue, seperti sembako, juga termasuk bahat material bangunan dan bahan obat – obatan petisida  lainnya.

Kenaikan harga barang itu menjelang akhir tahun 2021, konsumen menilai ‎telah melampaui batas, bahkan dianggap seperti terjadi lomba menaikan harga, sebab ada jenis barang yang naik hingga 35-40 persen. Hal itu dikeluhkan Eka Sastra (38), warga Kecamatan Teupah Selatan, kepada harianrakyataceh.com, Senin (20/12).‎

“Kalau bahan bangunan, seperti material besi dan atap seng terjadi kenaikan 35-40 persen, juga termasuk bahan obat-obatan petisida. Ini kenaikan harga gila-gilaan, dengan alasan penjual karena naik dari pabriknya, dan ini menjadi kebiasaan, jangan perna berharap akan turun lagi harganya”, kata Eka Sastra.

Eka Sastra, berharap untuk mengatasi persoalan kenaikan harga barang yang tidak terkontrol tersebut, meminta turun tangannya pihak Pemerintah dan Legislatif Kabupaten Simeulue, dapat meluangkan waktu nya dan serius untuk melakukan pengawasan terhadap persoalan kenaikan harga barang, sehingga tidak menimbulkan keresahan konsumen.

“keresahan konsumen perlu dan sangat penting harus ditanggapi oleh pihak Pemerintah dan Dewan. Apalagi persoalan bahan material bangunan, ini sangat merugikan dan yang kasihan pihak rekanan yang bekerja pada proyek pemerintah, sebab sebelum teken kontrak kerja harga barang masih stabil dan setelah kemudian terjadi kenaikan harga barang menjelang akhir tahun”, imbuhnya.

Sedangkan harga sembako untuk kebutuhan sehari-hari dipasar lokal, juga terjadi kenaikan Rp 1.000 hingga Rp 5.000 persatu jenis barang sembako, ‎yang juga dengan alasan karena akhir tahun dan kendisi cuaca ekstrim yang menyebabkan tidak lancarnya sistem transportasi laut, dari pulau Sumatera ke pulau Simeulue.

“Untuk harga barang sembako kebutuhan sehari – hari, ada gerakan kenaikan harga, dengan selisi dari harga sebelumnya Rp 1.000 hingga Rp 5.000 persatu jenis barang. Ini terjadi faktor menjelang akhir tahun, serta kondisi cuaca ekstrim sehingga tidak lancar transportasi laut”, kata Aidil, Sekdis Perindakop dan UKM Kabupaten Simeulue, kepada harianrakyataceh.com, Senin (20/12).

Sekretaris Dinas Perindakop dan UKM Kabupaten Simeulue juga menambahkan, kenaikan harga sembako kebutuhan sehari-hari masyarakat di 10 Kecamatan, biasanya akan kembali turun, nomal dan stabil pada awal tahun 2022, dan lancarnya sistem transportasi laut antar pulau Simeulue dan pulau Sumatera.

Bergerak naiknya harga barang di Kabupaten Simeulue, menjelang akhir tahun 2021 itu, diminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik, hal itu di sampaikan Wakil Bupati Hj Afridawati, yang ditemui dan dikonfirmasi harinya, Senin (20/12). ‎

“Memang ada keluhan kenaikan harga berbagai jenis barang, seperti sembako dan ikan, kita berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Kita berharap ada pengertian dari pedagang”, Wabup Hj Afridawati.

Dia juga mengingatkan persoalan gerakan kenaikan harga barang, meskipun akhir tahun, masa pandemi Covid19 dan transportasi laut,  kenaikan harga terhadap berbagai jenis produk barang yang dijual oleh pedagang, hingga saat ini tidak ada peraturan dan pemberitahuan ‎resmi kepada Pemerintah.

“Pedagang jangan beralasan naik harga barang karena akhir tahun, masa pandemi Covid19 dan kendala transportasi laut, sebab hingga saat ini tidak ada peraturan resmi untuk naikan harga barang kepada Pemerintah.‎ Pihak Dinas terkait harus cepat tanggapi persoalan harga barang-barang di pasar”, tegasnya. (ahi).