
HARIANRAKYATACEH.COM – Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan kelas III Lhoknga, Aceh Besar larut dalam zikir dan doa bersama yang dipimpin Ust Zul Arafah, Senin (27/12).
Selain WBP petugas lapas juga ikut berzikir dalam rangkaian peringatan 17 Tahun gempa dan tsunami Aceh.
Ust Zul Arafah, dalam tausiahnya mengungkapkan, zikir dan doa bersama untuk meminta ampunan kepada Allah, atas dosa yang selama ini diperbuat dan berharap menjadi orang yang kembali bersih.
“Tadi doa doa yang kita panjatkan dalam zikir untuk memohon ampun kepada Allah,” ujar Ust Zul Arafah.
Ust Zul Arafah merasa senang dengan memimpin doa dan zikir tersebut, karena pada jamaah binaan begitu kompak dalam melantunkan bacaan-bacaan yang dilafadkan.
“Saya begitu senang dan begitu kompak semua,” ujarnya.
Dikatakan, walaupun berada di Lapas, ambil hikmahnya sebagai jalan untuk belajar agama dan terus mendekatkan diri kepada sang khalik.
“Hidayah harus kita jemput bersama majelis ilmu,” ungkapnya.
Menurutnya, semakin banyak dosa yang dilakukan semakin membuat hati semakin keras, namun obatnya dengan perbanyak berdoa dan berzikir.
“Mudah mudahan Allah memberikan kesempatan untuk kita bertaubat,” ujarnya.
Ust Zul Arafah mengingatkan para warga binaan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang dilarang agama maupun negara selepas keluar dari lapas.
“Mulai sekarang jangan ulangi lagi perbuatan yang melanggar agama dan negara, yang sudah sudahlah,” ajaknya.
Hal yang sama, Kepala Lapas Kelas III Lhoknga, Yusrizal menyampaikan, dengan kehadiran Ust Zul Arafah dan doa bersama para warga binaan pemasyarakatan merasakan langsung dengan keikutsertaan tersebut.
“Begitu juga untuk keluarga yang sudah meninggal dari tsunami,” ungkapnya.
Ia juga berharap kepada warga binaan untuk dapat meningkatkan kesabaran selama di Lapas.
Dikatakan, untuk setiap hari warga binaan diajarkan ilmu agama dan bacaan alquran. Bahkan pada hari Jumat diadakan jumatan bersama. (rus).